pertama Timnas U-23 kita keok telak 3 - 0 tanpa balas, ini sebetulnya sangat menyakitkan. Benar, lawan kita, tuan rumah, juara bertahan lagi. Tapi, dengan persiapan kita yang sangat maksimal, hingga pemusatan latihan di Korea Selatan, apa tidak bisa untuk nahan imbang saja. Dengan demikian, peluang akan lebih terbentang lagi untuk ke depannya. Laga
Beberapa jam sebelum pertandingan digelar, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, berujar bahwa dirinya masih "buta" kekuatan lawan. Pernyataan ini menjadi gambaran bahwa selama pemusatan latihan, pelatih tidak mempelajari kekuatan lawan. Ini sungguh sangat disayangkan. Pelatih selevel Shin Tae Yong tidak lakukan itu.
"Saya tidak tahu akan seperti apa lawan nanti," demikian imbuh Shin Tae Yong dalam jumpa pers, Kamis (5/5). Padahal, memata-matai kekuatan lawan itu, seringkali dilakukan segelintir pelatih di klub-klub elit Eropa. Marcelo Bielsa, misalnya, Pelatih Leeds United.
Keberhasilan LU masuk ke kasta teratas Premier Legue, berkat kepiawaian pelatih Marcelo. Kebiasaan pelatih ini, beberapa hari sebelum bertanding, suka mempelajari kekuatan calon lawannya.
Di Liga Indonesia pun, banyak pelatih asing yang lakukan jurus memata-matai kekuatan lawan. Fabio Lafundes, diantaranya, Pelatih Madura United ini seriingkali mempelajari kekuatan lawan. Bahkan, ia sengaja luangkan waktu menonton pertandingan lawan saat bertanding dengan tim lainnya.
Pelatih Timnas U-23 Vietnam sendiri, Park Hang Seo sebenarnya sangat ketakutan dengan Timnas U-23 kita. Sampai-sampai melakukan hal mengejutkan meminta bantuan puluhan polisi agar selama latihan tidak dimata-matai lawan terberatnya yakni Indonesia. Artinya, dengan sikapnya itu, ia pasti dari sebelumnya telah banyak mempelajari kekuatan Tim Indonesia.
(TATANG TARMEDI )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H