Lihat ke Halaman Asli

Nickho Rusli

Mahasiswa

UMKM sebagai Upaya Menurunkan Angka Kemiskinan di Indonesia

Diperbarui: 23 Mei 2024   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bedasarkan data yang didapat dari BPS (Badan Pusat Statistik), persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21 persen apabila dibandingkan dari September 2022 dan menurun 0,18 persen apabila dibandingkan dengan Maret 2022. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang apabila dibandingkan dari September 2022 dan menurun 0,26 juta orang apabila dibandingkan dari Maret 2022. Lalu apabila kita membandingkan penurunan angka kemiskinan di perkotaan dan pedesaan dari data yang kita dapat dari BPS adalah : Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 7,29 persen, menurun apabila dibandingkan September 2022 yang sebesar 7,53 persen. Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 12,22 persen, menurun apabila dibandingkan September 2022 yang sebesar 12,36 persen. Jumlah penduduk perkotaan miskin pada Maret 2023 sebesar 11,74 juta orang, menurun 0,24 juta orang terhadap September 2022. Jumlah penduduk pedesaan miskin pada Maret 2023 sebesar 14,16 juta orang, menurun 0,22 juta orang terhadap September 2022. Bedasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2022-2023 terjadi penurunan angka kemiskinan di Indonesia baik perkotaan maupun pedesaan namun bedasarkan data penurunan angka kemiskinan masih lebih besar di perkotaan. Tentu kita sebagai generasi muda Indonesia harus memiliki cita-cita untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dan jumlah penduduk yang miskin di Indonesia baik yang berada di daerah perkotaan maupun yang berada di daerah pedesaan dengan berbagai kemampuan kita masing-masing (sesuai dengan bidang/jurusan yang dipahami).

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha atau bisnis yang dilakukan oleh inidvidu/kelompok/rumah tangga dan keberadaannya sangat diperhitungkan karena keberadaannya berkontribusi besar bagi ekonomi terutama ekonomi di Indonesia. UMKM terbagi atas 3 yaitu : Usaha mikro, sebuah usaha dapat dikatakan sebagai usaha mikro apabila memiliki keuntungan dari usahanya sebesar Rp. 300 juta dan memiliki kekayaan bersih minimal Rp. 50 juta (di luar asset tanah dan bangunan). Usaha Kecil dapat dikatakan usaha kecil ketika memiliki keuntungan dari usahanya sebesar Rp. 300 juta sampai dengan Rp 2,5 milliar dan memiliki kekayaan bersih dengan range Rp. 50 juta sampai Rp. 500 juta. Contoh dari usaha kecil biasanya fotocopy, catering, restoran kecil, bengkel motor. Lalu yang terakhir adalah usaha menengah memiliki penjualan per tahun Rp. 2,5 milliar sampai dengan Rp. 50 milliar. Usaha menengah memiliki range asset bersih dari Rp. 500 juta sampai dengan Rp. 10 milliar. Namun pada umumnya usaha UMKM masih belum memiliki surat ijin usaha atau legalitas termasuk NPWP.

Contoh dan jenis UMKM yang ada di Indonesia, yang pertama dan yang sangat popular adalah UMKM di bidang kuliner, contohnya adalah makanan pinggiran, camilan kripik, aneka minuman dengan berbagai toppingnya, salad buah. Lalu berikutnya adalah UMKM di bidang Kecantikan, contohnya adalah skincare dan kosmetik-kosmetik yang saat ini muncul menjadi UMKM. Lalu UMKM di bidang otomotif, contohnya antara lain : bengkel motor atau mobil, tempat pencucian motor atau mobil. Pemerintah selalu mendukung adanya UMKM karena dapat menyerap tenaga usaha dan juga dapat meningkatkan angka perekonomian di Indonesia. Bahkan pada tahun 2020, karena UMKM di Indonesia sempat terhambat dengan adanya pandemi COVID-19, Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp112,3 triliun untuk membangkitkan UMKM di Indonesia.

Bahkan pemerintah telah mengambil Tindakan dan sikap untuk mendukung UMKM di Indonesia antara lain : menyediakan akses permodalan yang dapat digunakan untuk pinjaman modal usaha dan program kredit mikro, sehingga dapat membuat para pelaku UMKM semakin mudah untuk mencari modal dan membuka usaha. Kemudian adalah memberikan pelatihan dan memberikan pendampingan bagi kepada para pelaku UMKM. Lalu yang terakhir dan memang saat ini sangat digencarkan oleh para pemerintah Indonesia adalah mempromosikan produk UMKM dan membuka akses pasar bagi mereka, baik itu pasar dalam negeri ataupun pasar luar negeri.

Tentu saja Tindakan dan sikap yang diambil oleh pemerintah Indonesia merupakan sikap yang positif karena UMKM menjadi salah satu cara untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena : UMKM bisa menjadi salah satu cara untuk penyerapan tenaga kerja, UMKM telah menyerap 97% dari total Angkatan kerja di Indonesia. Hal ini berarti UMKM telah memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk dapat bekerja sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan. Lalu berikutnya adalah membuat distribusi pendapatan menjadi lebih merata, dikarenakan UMKM sendiri dioperasikan oleh masyarakat menengah ke bawah. Berikutnya adalah pemberdayaan masyarakat dikarenakan tentunya mereka akan memiliki keterampilan dan pengetahuan secara mandiri untuk mengelola sebuah usaha.

Contoh peran UMKM dalam mengurangi kemiskinan antara lain : seorang ibu rumah tangga, selain membantu mengurus rumah tangga lalu membuka warung/toko menjual snack/makanan dan dapat membantu meningkatkan ekonomi dalam keluarga. seorang pemuda asal desa yang ingin mengembangkan keterampilannya dengan membuka bengkel motor atau mobil di daerah perkotaan dan bisa meningkatkan taraf hidupnya. Jadi UMKM menjadi salah satu pilar penting dalam Pembangunan ekonomi dan pengurangan angka kemiskinan di Indonesia. UMKM dapat membantu mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia sehingga bisa lebih baik dari waktu ke waktu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline