Makam ini berlokasi di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar.Almarhum Syekh Burhanuddin merupkan salah seorang penyebar agama Islam yang merupakan warga asli Deasa Kuntu dan juga tuan guru dari tarekat naqsyabandi.
Priode-priode Syekh Burhanuddin dalam menyebarkan agama islam:
-Dalam prode penyebaran agama yaitu pada priode tahun 560 S/D 575 H/1141 S/D 1151 M,Selama --10 tahun di Batu Hampar Sumatra Barat.
-Priode tahun 570 S/D 575 S/D 1151 H/1156 M,Selama 5 tahun di Kumpulan Sumatra Barat.
-Priode tahun 575 S/D 590 S/D1156 S/D 1171 M,Selama 15 tahun di Ulakan Pariaman Sumatra Barat.
-Priode tahun 590 S/D 610 H/1171 S/D 1191 M,Selama 20 tahun sampai wafat di Kuntu.
Syekh Burhaniddin lahir di Mekkah pada tahun 1111 M atau 530 H dan wafat pada 1191 M atau 610 H.Beliau menyiarkan agama islam di Batu Hampar,Sumatra Barat pada 1141-1151 M,Pada 1151-1156 ia tinggak di Kumpulan Bonjol ,Sumatra Barat kemudia berpindah lagi ke Pariaman pada rentang waktu 1156-1171.
Kemudian Syekh Burhanuddin ini menetap dan menyiarkan agama islam di Kuntu,Riau, Selama 20 tahun hingga ia meninggal pada tahun 1991 dan di makamkan di tepian sungai Sembayang,Desa Kuntu.
Setiap sekali dalam setahun masyarakat Kuntu khusus nya melakukan kegiatan takziyah ke makam Syeh Burhanuddin ini tepat nya pada hari raya idul fitri di hari ke 6 dan juga banyak takziyah yang dari luar daerah kuntu tidak hanya ter khusus masyarakat kuntu saja.
Di lingkup pemakaman Syekh Burhanuddin juga terdapat makam para keturunan nya yang memiliki silsilah kekeluargaan dengan Syeh Burhanuddin tersebut.
Dan juga masyarakat Desa Kuntu memiliki kepercayaan bahwa jika kita berdoa atau meminta suatu permintaan insyaAllah akan selalu terwujud dan banyak masyarakat dari dalam terkhususnya shalat dan berdoa di makan syekh Burhanuddin ini dan juga banyak masyarakat dari luar Desa Kuntu yang berkunjung kemakam syekh Burhanuddin ini.Selain itu masyarakat kuntu juga memiliki tradisi atau kebiasaan jika mengambil batu yang ada di makam syekh tersebut maka batu itu harus di ganti juga dengan batu dengan jumblah yang sama namun harus batu yang berasal dari luar daerah Desa Kuntu tersebut.