Lihat ke Halaman Asli

Kritik: Ulas Tuntas Grafik "Merah" Kompas

Diperbarui: 2 November 2015   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koran pada umumnya dalam menyampaikan berita dan data, perihal data disajikan dengan karya desain grafis berbentuk infografik. Koran kompas dengan litbangnya terlah menyusun data dan mengemaskan infografiknya sendiri. Terkait dengan masalah seni/ maupun desain, kritik bertujuan untuk mendeskripsikan, menginterpretasi dan menilai suatu karya. (Bahari, 2008:3) Kritik pada dasarnya memilik sifat evaluatif dan apresiatif. Pada pengembangannya kritik juga dapat sebagai media edukasi untuk orang awan mengenai materi dan hal terkait. Maka dari itu kritik harus jelas, detail, dan memiliki dasar.

Identifikasi dan Deskripsi

Infografik oleh dalam surat kabar Kompas, Rabu, 21 Oktober 2015 menginformasikan tentang hasil survei setahun Jokowi-Kala. Terdapat empat jenis diagram (chart, infografik, skala). Total terdapat enam diagram, yang mencakup enam topik survei. Dua diagram lingkar dan dua diagram batang terdapat di tengah komposisis. Di sebelah kanan komposisi terdapat grafik garis. Di sebelah kiri terdapat Grafik garis komparatif. Infografis dalam kolom kompas ini dilengkapi dengan ilustrasi vektor Presiden Jokowi dengan selembar uang seratus ribu rupiah  secara horisontal melatarbelakangi ilustrasi.

Dua diagram lingkaran terdapat di tengah mencakup survei mengenai ‘Tingkat keyakinan publik ke depan terhadap perbaikan kondisi ekonomi “(kiri) dan “Persoalan Ekonomi dinilai paling mendesak diselesaikan” (kanan). Dua data tersebut tersaji dalam satuan persen. Diagram lingkar tersebut memiliki skema warna monokromatik dengan tiga dan lima  variasi kroma dengan value. Jumlah variasi kroma dengan value tersebut sesuai dengan jumlah variasi respon terhadap topok survei tersebut.

Di bagian tengah bawah terdapat dua diagram batang yang data kuantitatifnya tersaji dalam  persen. Diagram batang di bagian bawah terbagi dalam dua bahasan survei, yaitu: (kiri) “Kepuasan terhadap kinerja pemerintah mengendalikan harga barang dan jasa” dan (kanan) “Kepusan terhadap kinerja pemerintah mengendalikan nilai tukar rupiah”.  Diagram di sebelah kiri terbagi dalam empat waktu dalam sekala bulan. Diagram di sebelah kiri memiliki tiga bagian waktu dalam sekala bulan.

Kedua diagram batang tersebut menggunakan tiga variasi saturasi dan value warna. Tiga variasi tersebut mewakili tiga kelompok responden. Kelompok yang terkait adalah kelas bawah (value rendah), kelas menengah (mid tone), kelas atas (value tinggi).

Diagram di sebelah kiri merupakan diagram garis komparatif,  representasi hasil respon mengenai “Kepuasan di Bidang Ekonomi” yang disajikan dalam skala persen. Dalam diagram ini terdapat tujuh topik survei terbagi dalam dua durasi waktu, Triwulan III dan Triwulan IV. Perbedaan antara dua titik waktu tiap topik dihubungkan dengan garis yang memiliki hue berbeda-beda tiap topik. Selisih antara dua data dalam durasi waktu ditunjukan dalam shape lingkaran. Nilai negatif berada pada shape merah sedangkan selisih positif menggunakan shape warna hijau.

 Di sebelah paling kanan merupakan diagram garis yang menunjukan data mengenai “Kurs Rupiah terhadap dolar AS sejak 1998”. Skala satuan waktu yang merupakan adalah tahun dan dilengkapi dengan tanggal penggambilan data. Garis dalam diagram tersebut mengunakan warna merah bata (firebrick).

Tipografi dalam diagram hasil “Survei Setahun Jokowi-Kalla” ini menggunakan satu jenis huruf, jenis huruf ini mendekati dengan  Arial Narrow. Pilihan font yang digunakan ini yang  memiliki dua variasi font yang digunakan bold dan normal. Untuk penulisan angka digunakan sistem satu desimal, kecuali pada diagram batang yang menggunakan dua desimal.

Di bagian bawah kiri terdapa hasil survei yang tidak menggunakan diagram dalam penyajian datanya. Survei ini menggunakan metode jajak pendapat. Survei tatap muka secara periodik ini dilakukan oleh “Litbang” Kompas.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline