Pasaman, 15 Agustus 2023- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas melaksanakan salah satu program kerja yang menarik dan bermanfaat dalam rangka mendukung pertanian berkelanjutan. Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman dan praktik pertanian ramah lingkungan, mahasiswa KKN ini mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati. Program ini menjadi bagian integral dari Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
Sasaran kegiatan tersebut terdiri atas kelompok-kelompok tani yang berada di Nagari Ganggo Hilia, dimana terdapat 25 kelompok tani yang aktif saat ini. Adapun dilakukannya kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu menjawab beberapa permasalahan yang terjadi khususnya di bidang pertanian dan dapat menjadi ilmu pengetahuan dan pemahaman baru kepada masyarakat khususnya dalam pemanfaatan limbah organik yang digunakan menjadi bahan dasar pembuatan pupuk organik serta pemanfaatan tumbuhan sekitar yang dapat menjadi bahan dasar pembuatan pestisida nabati.
Pupuk organik cair dan pestisida nabati adalah alternatif yang ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan kimia yang biasa digunakan dalam pertanian. Pupuk organik cair terbuat dari bahan-bahan alami seperti kompos, kotoran hewan, dan bahan-bahan sisa pertanian, sementara pestisida nabati dibuat dari tanaman seperti daun serai dan cabai. Kedua produk ini membantu meningkatkan kesuburan tanah, memerangi hama dan penyakit tanaman, dan secara keseluruhan menjaga ekosistem pertanian yang seimbang.
Mahasiswa yang berperan dalam kegiatan penyuluhan ini terdiri dari berbagai disiplin ilmu seperti Proteksi Tanaman, Agroteknologi, Teknologi Hasil Pertanian, Perternakan, dll. Adapun mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu; Syahid Maulana Ibrahim (ketua koordinator), Adisty Maharani Putri (anggota), Vhinni Selma Susanti (anggota), Ferdya Rahman (anggota), Nesra Chania (anggota), Mila Gustia (anggota), Abdul Hannan Yusuf (anggota), William Garcia (anggota), Nurul Aulia Putri (anggota), M. Gusti Ramadhanu (anggota), Muhammad Rifai (anggota), Dhea Fany Pasha Elmard (anggota), Nici Hadani (anggota), dan Wiwik Hanifah (anggota).
Sosialisasi ini mencakup pelatihan praktis dalam pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati yang terbuat dari cangkang telur dan batang daun serai. Ketua kelompok petani yang hadir aktif terlibat dalam proses pembuatan, belajar langkah-langkahnya, serta memahami manfaat dari penggunaan produk-produk ini dalam pertanian mereka. Para mahasiswa juga memberikan panduan yang mudah diikuti, yang akan membantu petani dalam membuat produk-produk ini di tingkat rumah tangga.
Berdasarkan penjelasannya, langkah-langkah pembuatan pupuk organik dari cangkang telur tersebut adalah :
- Bersihkan cangkang telur yang akan dibuat pupuk.
- Keringkan cangkang telur dengan cara dijemur.
- Tumbuk/blender cangkang telur hingga menjadi serpihan halus.
- Campurkan cangkang telur dengan air ke dalam botol bekas.
- Tambahkan EM4 dengan perbandingan 1:1 ke dalam botol.
- Tutup botol bekas dan campurkan pupuk dengan cara mengocok botol.
- Diamkan selama 10-14 hari untuk memaksimalkan proses fermentasi.
Sementara itu, langkah-langkah pembuatan pestisida nabati dari serai yaitu sebagai berikut:
- Potong serai menjadi bagian -- bagian kecil menggunakan pisau atau gunting.
- Blender serai sampai halus ditambah dengan jeruk nipis
- Masukkan air kedalam baskom dan campurkan dengan serai yang sudah diblender.
- Masukkan rendaman serai ke dalam botol bekas
- Diamkan selama 1 hari.
- Pindahkan air rendaman serai yang telah didiamkan selama 1 hari kedalam sprayer.
- Pestisida nabati serai siap digunakan
Lebih lanjut, ketua koordinator Syahid Maulana Ibrahim, menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk yang telah dilakukan, masyarakat dapat mengetahui dan membuka pemahaman baru mengenai pupuk organik yang berbahan dasar dari limbah rumah tangga yakninya cangkang telur. Selain itu, pembuatan pestisida yang berbahan dasar dari tumbuhan dapat menjadi jalur alternatif ketika dilapangan dijumpainya serangga hama yang sekiranya sudah tahan (resisten) terhadap pestisida sintetis yang banyak beredar. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menjaga dan mengelola lahan serta lingkungan sekitar.
"Saran untuk pemerintah nagari untuk dapat berkoordinasi dan bekerja sama dalam hal mengundang institusi atau badan pemerintahan terkait khususnya dibidang pertanian untuk menggaungkan pengelolaan lahan pertanian yang lebih modern dan bijaksana". Ujar Syahid Maulana Ibrahim, ketua koordinator.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H