Lihat ke Halaman Asli

Nici Hadani

Mahasiswa

Mahasiswa KKN UNAND Lakukan Penyuluhan Stunting bersama Ibu PKK di Nagari Ganggo Hilia

Diperbarui: 25 September 2023   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN UNAND Penyuluhan Stunting di Nagari Ganggo Hilia/Dokpri

Pasaman, (18/7/2023) - Mahasiswa dari Universitas Andalas di Nagari Ganggo Hilia berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting dengan mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tidak hanya berfokus pada pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak sekolah.

Kegiatan penyuluhan pencegahan stunting ini merupakan hasil kerja sama antara mahasiswa KKN dari berbagai disiplin ilmu yaitu kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi, dan keperawatan.

Mahasiswa yang terlibat dalam penyuluhan tersebut yakni Gusti Ramadhanu, Wina Asiva Chisa Putri, Nurul Aulia Putri, Wiwik Hanifah, Mila Gustia, Nici Hadani, dan Nurva Ayunda Zalman.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar.

Angka stunting menurut Survei Status Gizi Indonesia (SGGI), Indonesia mengalami penurunan angka stunting. Prevalensi stunting di Sumbar 25.2%. Sedangkan di Pasaman jumlah kasus stunting pada 2022 mencapai 28,9% hal ini mengalami penurunan namun masih jauh dari target nasional yaitu 14% pada 2024.  

Muhammad Gusti Ramadhanu dalam penyuluhan tersebut menuturkan bahwa terdapat 2 faktor yang menjadi penyebab stunting secara umum, yaitu asupan kalori yang tidak mencukupi dan kebutuhan yang meningkat. Faktor asupan kalori yang tidak mencukupi dipengaruhi oleh faktor sosio-ekonomi, pendididkan dan pengetahuan yang rendah mengenai konsumsi makanan seimbang, dan ketersediaan bahan makanan setempat.

Ramadhanu juga menuturkan bahwa pencegahan stunting dapat dicegah dari sejak masa kehamilan.

"Ibu hamil disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter, perlu juga memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan. Dengan makanan sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium harus tercukupi". Ujarnya.

Lebih lanjut, Ramadhanu juga menjelaskan bahwa pencegahan stunting juga dapat dilakukan saat balita dan saat remaja. Adapun pencegahan saat balita yaitu:

  • Terapkan inisiasi menyusui dini (IMD)
  • Imunisasi
  • ASI Eksklusif
  • Pemantauan tumbuh kembang a weight faltering.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline