Di era globalisasi yang berkembang sangat pesat saat ini dimana batas-batas terlihat hampir tidak ada dengan menyebarnya budaya, politik, ideologi dari setiap negara ke negara lain semakin mempengaruhi akan perkembangan pada era saat ini. Didukung dengan generasi-generasi yang semakin giat dalam pengembangan teknologi, semakin membuat kemajuan yang begitu pesat dalam lingkungan internasional. Tak dapat dipungkiri bahwa kerjasama negara-negara saat ini adalah sebagai bukti pesatnya peningkatan globalisasi di lingkungan internasional, dimana kerjasama sudah tidak lagi hanya membahas tentang keamanan, ekonomi dan politik namun juga banyak hal baru yang menjadi ketertarikan negara untuk dijadikan sebagai pencapaian dari kerjasama yang terjalin pada masa kini.
Adanya kompleksitas dari kebutuhan nasional negara khususnya bagi Indonesia menyebabkan hubungan Kerjasama menjadi hal yang sangat diperlukan dalam pemenuhan kepentingan tersebut. Untuk itu, Australia yang merupakan salah satu dari sekian banyak negara, yang dimana jika dilihat secara letak geografisnya berdekatan dengan Indonesia. Dengan melihat kedekatan secara geografis yang strategis, hal ini merupakan suatu peluang yang bagus untuk kedua negara menjalin hubungan bilateralnya. Dimana hubungan kerjasama tersebut dibutuhkan supaya tidak terjadi gesekan tidak di inginkan dari kedua pihak, juga pihak-pihak lainnya, hingga menimbulkan gejolak maupun konflik internasional.
Hubungan kedua negara ini mempunyai sejarah yang panjang. Ikatan kuat antara Australia dan Indonesia sudah terjalin sejak tahun 1945, dimana Indonesia membuka relasi diplomatik secarag penuh pada 17 Maret 1950. Dr. Oesman Sastroamidjojo kemudian ditunjuk sebagai Kuasa Usaha untuk sementara menempati Gedung Arsip Nasional yang terletak di Canberra. Australia menjadi supporter utama atas keberhasilan kemerdekaan Indonesia dan menjadi negara pertama yang mengirimkan misi diplomatik untuk bertemu Presiden Soekarno pada masa awal-awal merdeka.
Politik
latar belakang hubungan politik Australia dengan Indonesia disebabkan oleh tiga faktor, yaitu factor geografis, keamanan dan ekonomi. Selain itu juga dipengaruhi oleh partai yang berkuasa di Australia yaitu Partai Buruh dan Partai Liberal. Hubungan keduanya memberikan dampak terhadap Australia dan Indonesia baik itu dampak negatif maupun positif. Dampak tersebut dapat mempengaruhi dampak politik dan ekonomi khususnya terhadap Indonesia.
Ekonomi
Kerjasama ini meliputi perdagangan ekspor dan impor, baik itu barang ataupun jasa. Terdapat pula kerjasama di bidang ekonomi kreatif, meliputi Industri Kreatif, termasuk Seni Pertunjukan, Produksi Layar termasuk Animasi, efek visual, Game, musik, sastra, penerbitan, arsitektur, design dan fashion, Penyiaran, Seni Visual termasuk kerajinan, Seni Rupa dan Fotografi, hingga warisan budaya.
Sosial budaya
Dalam bidang sosial budaya, kerjasama bilateral Indonesia dan Australia juga meningkat, terlebih dalam penyebarluasan budaya Indonesia di kancah dunia, karena dengan semakin berkembangnya globalisasi saat ini, upaya Indonesia dalam mengenalkan budayanya di kanca internasional semakin mudah dilakukan dan salah satunya dalam hubungan bilateral dengan Australia yang tengah terjalin saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H