I0419071 Nicholas Arga Vino Dewangga Penulis Mahasiswa Program Studi mesin uns Fakultas Teknik ft.uns.ac.id
A. Latar Belakang
Seperti yang telah dipaparkan pada energi surya, Indonesia memiliki banyak potensial energi terbarukan akan tetapi pemanfaatannya belum optimal. Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber alternatif untuk mengatasi krisis energi perlu sangat diperhatikan agar dalam pemanfaatannya tidak menimbulkan polusi yang merusak lingkungan. Sayangnya, biaya pembangkitan PLTS masih lebih mahal apabila dibandingkan dengan biaya pembangkitan pembangkit listrik tenaga konvensional. Sampai saat ini piranti utama untuk mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik (modul fotovoltaik) masih merupakan piranti yang didatangkan dari luar negeri.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia terletak di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia mempunyai sumber energi surya yang berlimpah dengan intensitas radiasi matahari dengan rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari di seluruh wilayah Indonesia. Meski berlimpah, sumber energi surya masih banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal, sedangkan di sisi lain ada sebagian wilayah Indonesia yang belum terlistriki karena tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Nah, untuk lebih jelasnya, yuk kita belajar bersama mengenai PLTS ini !!!
Penggunaan PLTS memiliki 2 cara yaitu dengan pemusatan energi panas matahari dan juga menggunakan panel surya. Pemusatan energi panas adalah cara menghasilkan listrik untuk memanaskan air. Pemanasan air ini akan menghasilkan uap air yang nantinya digunakan untuk menggerakkan pembangkit listrik (Sanspower.com). Sedangkan PLTS dengan panel surya yaitu upaya pembangkit listrik tenaga matahari yang dilakukan secara langsung dengan sel surya atau fotovoltaik.
B. Tujuan
Untuk menilik dan mengkaji dampak dari menggunakan PLTS terhadap lingkungan.
C. Pembahasan
Penggunaan PLTS di sektor lingkungan memiliki beberapa dampak positif salah satu dampak yang cukup besar dirasakan adalah tidak menghasilkan emisi karbon. Terlebih lagi, PLTS merupakan salah satu energi terbarukan yang artinya dapat bermanfaat secara berkelanjutan dan dapat diperbaharui secara terus menerus. Hal tersebut secara otomatis membuat tingkat penggunaan energi fosil akan menurun sehingga emisi karbon pun ikut berkurang. Alhasil, kondisi polusi dan pemanasan global bisa ikut ditekan sehingga lingkungan pun lebih terjaga. Selain itu, dampak positif dari adanya PLTS adalah hemat energi. Penggunaan PLTS dalam menghasilkan energi listrik tidak memerlukan bahan bakar konvensional yang berasal dari sumber daya tidak terbarukan. Dengan ini PLTS dapat mengurangi ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil yang tidak terbarukan. Hal ini tentu membuat penggunaan PLTS dalam jangka panjang menjadi lebih hemat.
Dampak positif lain dari PLTS adalah dalam penggunaan air. Air adalah salah satu sumber daya alam yang paling berharga dan suatu saat kita dapat menghadapi risiko kehabisan air tawar. Pembangkit listrik lain seperti pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil, pembangkit listrik tenaga nuklir, panas bumi dan lainnya dapat menggunakan ribuan liter air setiap tahun. Air pada pembangkit-pembangkit ini biasanya digunakan untuk mendinginkan generator, menghasilkan uap untuk memutar turbin, memproses dan memurnikan bahan bakar, serta mengangkut bahan bakar melalui pipa. PLTS yang menggunakan panel fotovoltaik tidak membutuhkan banyak air. Dalam pengoprasiannya tidak dibutuhkan sama sekali air untuk menghasilkan listrik, sehingga dapat mengatasi masalah pada penggunaan air yang berlebih pada pembangkit listrik.
Sedangkan dampak negatifnya adalah, PLTS mengubah sinar matahari menjadi listrik dengan sel surya atau sel fotovoltaik. Sel fotovoltaik ini apabila terjadi kecelakaan dalam produksinya dapat menyebabkan bahan berbahaya seperti arsenik, kadmium dan silikon yang dikenal sebagai penyebab kanker mencemari lingkungan sekitar. Selain itu setelah instalasi sel fotovoltaik terdapat bahan kimia beracun yang menjadi limbah. Limbah berbahaya tersebut apabila tidak dikelola atau dibuang dengan benar juga dapat membahayakan. Kemudian akan muncul masalah juga jika panel surya atau sel fotovoltaik yang sudah tidak terpakai dibuang di sembarang tempat karena dapat mencemari lingkungan air tanah.