Berbicara tentang perempuan dan politik adalah bicara tentang perempuan di ranah publik, sementara selama ini perempuan dicitrakan sebagai makhluk domestik. Perempuan menduduki peringkat pertama terbanyak populasinya di Indonesia, namun keterwakilan perempuan di parlemen sangat terbatas.
Keterwakilan perempuan di parlemen belum mencapai target affirmative action 30 persen. Kandidat perempuan pada saat pencalonan pada pemilu tahun 2014 mengalami peningkatan dibanding tahun 2009, namun anggota legislatif terpilih jumlahnya menurun dibanding hasil pemilu tahun 2009.
Minimnya keterwakilan perempuan di parlemen tidak terlepas dari minimnya kesadaran perempuan dalam berpolitik. Keterwakilan perempuan di kancah politik selain mengakodomodir kepentingan perempuan juga memberikan pandangan dan sudut pandang yang berbeda di dunia perpolitikan indonesia. Politik tidaklah kejam, perempuan harus menyadari pentingnya berpolitik dan bersedia ikut ambil bagian dalam dunia politik.
Penguatan kapasitas perempuan yang terus menerus dilakukan tidak akan membuahkan hasil yang signifikan tanpa dukungan keluarga dan masyarakat. Perempuan harus didorong untuk mengambil peran di ranah politik, siap bersaing bersama laki-laki dan menempati posisi strategis demi menjawab permasalahan yang ada terutama berhubungan dengan persoalan sensitif gender dimana laki-laki sering abai.
Kesenjangan gender harus dihadapi dengan persiapan matang, kapasitas perempuan indonesia harus terus ditingkatkan. Perempuan yang terjun ke dunia politik kadangkala bukan karena kemampuannya tetapi karena kedekatannya dengan relasi kuasa, walaupun tidak menutup kemungkinan juga memiliki kemampuan secara pribadi. Apapun kondisinya, dunia politik harus direbut perempuan. Politik harus menjadi gerakan demi membangun indonesia dan kemanusiaan yang lebih baik.
Kesadaran berpolitik harus ditumbuh kembangkan. Perempuan indonesia harus berdaya dan memberdayakan orang lain. Potensi yang dimiliki perempuan indonesia tidak terbatas, namun terkadang kesempatan dan keterbatasan akses menghalangi gerak perempuan. Perempuan harus siap mendukung perempuan lain untuk ambil bagian di dunia publik, saling memberdayakan agar semakin banyak perempuan terjun ke dunia politik. Jargon " Perempuan pilih perempuan" perlu digemakan untuk memenuhi harapan politik yang lebih baik.
Selamat Hari Perempuan sedunia!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H