Lihat ke Halaman Asli

Ahlan Wasahlan Ramadhan

Diperbarui: 18 Mei 2016   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ramadhan tinggal menghitung hari. Sudahkah kita mempersiapkan bertemu bulan yang agung, penuh rahmat, dan penuh keajaiban?

Sebagai muslim sudah sepantasnya kita bergembira menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi umat muslim, karena dilakukan selama 30 hari berturut-turut lamanya. Karena terbentuknya sebuah karakter karena suatu kebiasaan yang dilakukan selama 40 hari berturut-turut. Oleh karena itu, Bulan suci Ramadhan dapat menjadi Learning Center. 

Siapkan jadwal ketat, Pasang komitmen, Jangan sampai hilang kesempatan belajar di Bulan Ramadhan. Jadikan Ramadhan "The Mont Miracle". " jadikan Ramadhan "From obstacle into miracle". Karena Allah bisa berkehendak sesuai kemauannya, kun fayakuun. Tidak ada yang mustahil apabila Dia berkehendak.

Ada 4 tabir yang menghalangi seorang hamba mendapatkan keajaiban dari Allah, diantaranya:

1. Sifat sombong, angkuh, takabur. Sebuah hadis menyebutkan "Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar zahra kesombongan dalam hatinya. Sebagai contoh, sering terbesit di dalam hati kita, merendahkan manusia lain, ketika kita memiliki lebih, entah itu ilmu, uang, ataupun pangkat. Selama ada kesombongan dalam hati, Allah s.w.t. tidak akan kasih keajaiban. Keajaiban itu diberikan kepada orang yang tawadhu. Jadikan Ramadhan sebagai bulan untuk merendahkan hati. Karena orang yang pintar (ilmu), kaya (banyak uang) dan mempunyai jabatan adalah orang yang berpotensi sombong.

2. Pemarah, iralah orang yang mengeluarkan segenap energi negatif kepada orang di sekeliling. Sebuah hadis menyebutkan, "Jangan marah, maka bagimu surga". Orang yang senantiasa tersenyum, menerbakan energi positif akan mendapat keajaiban.

3. Orang yang bodoh tidak akan di beri keajaiban, tapi keajaiban akan diberikan kepada orang yang cerdas.

4. Pengecut. Hanya orang yang beranilah yang mendapat keajaiban. Berani dalam arti berani membela yang benar.

Makhluk itu mustahil. Sedangkan Khalik itu tidak ada yang tidak mungkin. Oleh karena itu, sebagai seorang hamba, makhluk yang mustahil mencapai segala hal, harus selalu dekatkan diri ke yang Maha Khalik.

Sebuah kepantasan kita di keajaiban karena kita telah membuktikan kepantasan di hadapan Allah. Contohnya, jika kita bisa tahajud, sholat sunnah qobliyah, badiyah tidak pernah putus, maka kita telah membuktikan kepantasan ketaqwaan kita kepada Allah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline