Lihat ke Halaman Asli

Upaya Penerapan Protokol Kesehatan Menjadi Budaya Masyarakat

Diperbarui: 29 Mei 2021   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). 

Data penyebran Covid-19 di Indonesia per 27 Mei 2021 menyatakan bahwa terdapat 1,8 juta kasus terkonfirmasi virus Covid-19 dan sebanyak 49.907 untuk kasus kematian akibat paparan virus Covid-19. Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin.

Untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19, berbagai  pihak mengupayakan penerapan protokol kesehatan dimana kunci pencegahan meliputi pemutusan rantai penularan dengan isolasi, deteksi dini, dan melakukan proteksi dasar. 

Proteksi dasar terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk atau bersin, melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai kategori suspek. Selain itu, upayakan untuk tidak menyentuh wajah terutama bagian wajah, hidung atau mulut dengan permukaan tangan. Ketika tangan terkontaminasi dengan virus, menyentuh wajah dapat menjadi portal masuknya virus. 

Tidak hanya itu, kita juga harus memastikan untuk menggunakan tisu satu kali pakai ketika bersin atau batuk untuk menghindari penyebaran droplet. Dan yang terakhir, Alat pelindung diri (APD) merupakan salah satu metode efektif pencegahan penularan selama penggunannya rasional. 

Komponen APD terdiri atas sarung tangan, masker wajah, kacamata pelindung atau face shield, dan gaun nonsteril lengan panjang. Berbagai langkah proteksi diri tersebut dapat menjadi suatu kebudayaan yang bermula dari kebiasaan. Tidak sulit dilakukan namun memiliki dampak yang besar untuk menekan penyebaran virus Covid-19.

Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta "budhayah", yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan E.B. Tylor seorang ahli antropologi dalam buku yang berjudul "Primitive Culture" memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.  

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi: kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain, Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

Secara umum, kebudayaan menjadi unsur penting dalam suatu proses pembangunan atau keberlanjutan suatu bangsa. Dilihat dari segi kebudayaan, pembangunan tidak lain adalah usaha sadar untuk menciptakan kondisi hidup manusia yang lebih baik. Menciptakan lingkungan hidup yang lebih serasi. Menciptakan kemudahan atau fasilitas agar kehidupan itu lebih nikmat.

Berbagai cara untuk memproteksi diri dari penyebaran virus Covid-19 kini telah menjadi kebiasaan untuk semua orang, dengan harapan dapat melindungi diri serta memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Bermula dari kebiasaan, diharapkan penerapan protokol kesehatan ini dapat dijalani hingga menjadi suatu kebudayaan, yang mana memiliki sifat yang positif dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia maupun dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline