Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh ancaman debt collector terhadap kesehatan mental peminjam

Diperbarui: 20 Desember 2024   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://mui-bogor.org/index.php/berita/guru-paling-banyak-terjerat-pinjol-apa-penyebabnya/

Ancaman yang diberikan oleh debt collector dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental peminjam. Berikut adalah beberapa dampak utama yang dapat muncul akibat interaksi dengan debt collector dan cara mereka bekerja:

1. Stres dan Kecemasan

Ancaman dari debt collector sering kali menyebabkan peminjam merasa cemas, khawatir, dan stres. Peminjam mungkin merasa terancam secara fisik atau emosional akibat berbagai cara yang digunakan oleh debt collector, seperti telepon yang sering, pesan yang menakutkan, atau ancaman akan tindakan hukum atau pengambilan barang. Ketidakpastian mengenai masa depan finansial mereka juga dapat meningkatkan tingkat kecemasan, menyebabkan gangguan tidur, serta penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Depresi

Tekanan dari debt collector dapat membuat peminjam merasa putus asa atau tidak berdaya. Ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban finansial sering kali membuat seseorang merasa tidak berharga atau malu. Perasaan ini dapat berkembang menjadi depresi, di mana peminjam merasa terjebak dalam situasi yang tidak bisa mereka selesaikan.

3. Gangguan Tidur

Stres berkepanjangan akibat ancaman yang diberikan oleh debt collector dapat mengganggu pola tidur. Peminjam yang terus-menerus memikirkan utang mereka atau takut terhadap tindakan yang mungkin diambil oleh debt collector bisa mengalami insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Hal ini dapat berujung pada kelelahan fisik dan mental yang lebih parah.

4. Gangguan Fisik

Selain dampak psikologis, stres yang berkepanjangan akibat ancaman dari debt collector juga dapat memengaruhi kesehatan fisik peminjam. Beberapa gejala fisik yang mungkin muncul termasuk sakit kepala, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, atau gangguan jantung. Ketegangan yang berlarut-larut ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke.

5. Peningkatan Perasaan Malu dan Stigma Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline