Media massa pada dasarnya dikenal berfungsi sebagai saluran informasi, saluran pendidikan, saluran hiburan, maupun saluran komunikasi di masyarakat. Namun pada realita saat ini, media massa memberi efek lain diluar fungsi tersebut sebagai bagian dari masalah-masalah sosial dalam media massa.
Efek buruk media massa yang dimaksud tidak hanya mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang, melainkan turut mempengaruhi sistem sosial dan budaya masyarakat. Efek tersebut dapat berlangsung lama maupun dalam jangka waktu yang singkat tergantung bagaimana seseorang menyikapinya. Efek media massa terjadi secara sengaja maupun tidak disengaja. Selain itu pergeseran peran media massa menjadi masalah komunikasi yang berpengaruh kuat terhadap terjadinya masalah sosial, yang kemudian memberi efek di masyarakat yang disebut efek media massa.
Efek media massa secara tipology terdiri dari empat bagian besar, yaitu efek media massa yang direncanakan, efek media massa yang tidak direncanakan, efek media massa yang terjadi secara cepat dan waktu yang singkat, instant, dan keras mempengaruhi individu atau masyarakat serta efek media massa yang berlangsung dalam waktu yang lama dan bisa mempengaruhi sikap, perilaku, kontrol sosial bahkan perubahan kelembagaaan dan perubahan nilai sosial budaya masyarakat. Efek media massa jika terjadi dalam waktu yang cukup lama dan cepat maka akan sulit dikendalikan oleh pihak media itu sendiri, atau bahkan tidak dapat dikendalikan. Hal ini adalah bagian dari efek media massa yang tidak direncanakan. Sehingga efek tersebut merupakan kontrol sosial, tatanan sosial, sistem sosial, sistem budaya, pandangan hidup, juga bisa sampai pada terciptanya budaya baru yang merusak budaya lama atau peradaban manusia.
Dari aspek kehidupan, terjadi kerusakan sosial seperti perubahan tatanan fisik dan perilaku individu. Pada tatana sikap dan norma-norma merusak sistem sosial dan budaya dalam lingkungan masyarakat luas. Efek media massa cenderung ikut merusak pembentukan sikap,
perilaku, maupun kondisi atau keadaan masyarakat, seperti berikt ini : 1. Penyebaran budaya global membuat masyarakat berubah dari tradisonal ke modern, dari mereka yang taat akan keberagamaan yang diyakini bisa menjadi sekuler atau bahkan ateisme. 2. Media massa yang dikonsumsi atau berasal dari kapitalis memicu hilangnya berbagai bentuk kebudayaan masyarakat yang harusnya dilestarikan. 3. Perilaku imitasi yang terjadi akibat meniru hal-hal buruk dari apa yang dikonsumsi di media massa. 4. Efek media massa bisa menyebabkan kerusakan nama baik seseorang bahkan mengarah pada pembunuhan karakter. 5. Persaingan media massa yang tidak sehat menyebabkan media menyajikan pemberitaan yang tidak layak dikonsumsi atau bahkan menyerang norma sosial masyarakat sehingga menjadi penyebab muculnya perilaku disorder. 6. Penyebaran pornomedia, pornoseks, pornosuara dan sebagainya memicu tumbuhkan perilaku menyimpanh dalam hal seksual. 7. Berita kekerasan membuat masyarakat tidak nyaman akan keberadaannya menjadi angggota masyarakat tertentu. 8. Media massa yang menampilkan gaya hidup masyarakat luas mengubah seluruh kelas masyarakat baik di kota maupun didesa menjadi perilaku masyarakat konsumerisme. 9. Media massa cenderung dijadikan alat provokasi oleh sebuah kekuasaan yang bisa menindas rakyat baik skala kecil maupun luas.
Dalam perkembangan masyarakat terdapat dua nilai yang dipahmi dan dilakukan masyarakat, yaitu nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kehewanan. Nilai-nilai kemusiaan ini sangat diupayakan agar menjdu nilai-nilai yang dianut diseluruh masyarakat. Namun secara alamiah nilai-nilai kehewanan berkembang dengan sendirinya secara bebas dan diam-diam dianut oleh masyarakat. Media massa secara realita merefleksikan peran institusi edukasi di masyarakat untuk melestarikan kedua nilai tersebut. Namun seharusnya media massa harus lebih banyak mendorong nilai kemanusiaan sebagai institusi dan mendorong agar nilai kehewanan tidak berkembang di masyarakat.
Pada kenyataannya pada kondisi yang sekarang ini bisa kita lihat bahwa media massa justru kekurangan dari fungsi edukasinya akan nilai-nilai kemanusiaan. Media massa justru lebih banyak berkecenderungan pada provokasi nilai-nilai kehewanan seperti hedonisme, konsumerisme, seksual, kekerasan, sekulerisme dan sebagainya. Sehingga memicu terjadinya berbagai persoalan sosial atau masalah-masalah sosial di masyarakat, belum lagi jika media massa mengkonstruk masyarakat dengan berbagi pemberitaannya.
Setiap pemberitaan yang disajikan oleh media massa memiliki banyak sekali efek bagi konsumsi di media, salah satunya adalah efek buruk yang dialami oleh masyarakat yang mengkonsumsi nya. Efek buruk tersebut berupa kekurasakan kognitif di masyarakat, tetutama bagi anak-anak yang baru mulai memasuki media massa atau rentan terkena dampak. Selain itu menimbulkan kerusakan sikap dan perilaku, apabila sesorang tidak menyadari akan efek media massa maka secara sepat akan memasuki efek buruk media massa. Terlebih jika media mengkonstruk informaasi yang disampakian di masyarakat. Posisi kontrruksi sosial media massa mendasari koreksi atas subtansi kelemahan dan melengkapi konstruksi sosial atas sebuah realitas dengan menempatkan seluruh kelebihan media massa dan efek media massa pada keunggulan konstruksi sosial media massa atas konstruksi sosial atas realitas.
Mengutip dari sebuah tulisan bahwa terlepas dari pengaruh positif maupun negatif, pada intinya media massa telah menjadi sebuah cerminan budaya tontonan masyarakat dalam era informasi dan komunikasi yang semakain berkembang dengan sangat pesat. Dimana media massa menciptakan suatu situasi yang khalayak secara serentak memperhatikan pesan atau informasi. Media massa dapat dikatakan mencerminkan keadaan suatu masyarakat, artinya realitas yang ada dalam masyarakat kemudian akan dikonstruksi kembali ke dalam media sebelum di konsumsi masyarakat. Tak heran jika media massa terkadang melebih-lebihkan suatu informasi yang dihadirkan secara berbeda. Ini disebabkan media massa mengabilnya dari sudut yang berbeda sehingga menghasilkan persepsi yang berbeda pula.
Efek media massa selain berdampak postif juga berdampak negatif. Media massa patutnya memberi efek menambah pengetahuan (afektif), mengubah sikap atau perasaan (kognitif), dan menggerakkan sikap atau perilaku (konatif) sesuai dengan fungsi dan peran yang semestinya. Selain itu efek media massa yang sangat diharapkan adalah perubahan di era global secara positif, media massa diharapkan mampu memberi ruang diskusi anatar individu maupun antarkelompok dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H