Lihat ke Halaman Asli

Coretan PPSMB Fakultas

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup Mahasiswa Indonesia!

Sebelum ini aku pernah posting kegiatan PPSMB (Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru) atau ospek universitas. Sekarang aku mau cerita lagi tentang serunya PPSMB (Pelatihan Profetik Skill Mahasiswa Baru) fakultas nih, hehe.

Fyi, aku mahasiswa baru Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Sebelumnya aku pernah denger dari kakak kelas waktu SMA dulu, sama dari temen-temen, kalau PPSMB Farmasi termasuk yang paling ringan. Setelah kupikir-pikir, ternyata iya juga sih. Kami diberi tahu soal tugas PPSMB fakultas kurang lebih 2 minggu sebelum hari H. Sedangkan fakultas lain baru diinfokan sehari atau 2 hari sebelum hari H. Jadi menjelang PPSMB universitas, mereka kalang kabut. Pikiran mereka bercabang. Padahal aku cuma sibuk mempersiapkan atribut ospek universitas. Tapi nggak sesantai itu juga. Kami dapat tugas tambahan setelah serangkaian acara PPSMB fakultas hari pertama. Saat PPSMB fakultas, terutama acara kepemanduan, aku lebih banyak diemnya. Males aja ngomong macem-macem. Ntar malah dikira sok tahu.

Hari pertama PPSMB fakultas (31 Agustus 2012) belum kerasa bergolaknya sih. Kebanyakan indoor, dengerin pembicara ngomong, tanya jawab, udah. Yang outdoor ya acara kepemanduan. PPSMB fakultasku emang ngga ada adegan marah-marahan. Paling diteriakin suruh cepet-cepet. Cuma itu sih yang paling kusebelin.

Sepulang PPSMB, kelompokku berkumpul di asrama teman untuk mengerjakan tugas esok hari. Ketika akan pulang kami diteriaki, “Cepat dek! Keluar dari kluster medika dalam15 menit!” “Gile aja. keluar dari kawasan farmasi aja udah ngos-ngosan. Apalagi dari kawasan kluster medika!” gerutuku dalam hati.

Hari kedua PPSMB fakultas lebih menarik. Kebanyakan kegiatan outdoor. Dimulai dari kerja bakti di kawasan fakultas, kemudian outbound dari pos ke pos (semua seputar kefarmasian). Kami juga dituntut melatih kekompakan, kecepatan, serta ketepatan. Oh iya, ada yang menarik banget dari hari kedua ini nih. Diawali dari teriakan kakak panitia, “Kalian tau lambang farmasi?”

“Tau Kak.”

“Apa?”

“Bowl of hygeia!”

“Sekarang kalian bentuk bowl of hygeia dalam waktu 15 menit!”

Oke, kami kalang kabut berlarian kesana kemari. Kelompok ini kesini. Kelompok itu kesitu. Semua egois cari kelompoknya masing-masing. Padahal ini tugas satu angkatan. Akhirnya, ada seorang maba cowok yang memberanikan diri bertanya kakak panitia. Apakah boleh mengatur dari lantai atas Unit 2. Setelah naik ke atas, dia yang mengatur kami. kami yang tadinya berkumpul dalam bentuk mangkok, dipencar. Ada yang bagian kepala ular, ekornya, sampai gagang mangkok. Akhirnya jadilah forrmasi bowl of hygeia. Kami dipotret dari lantai atas. Belum ada 5 menit berpose, kakak yang judes berteriak lagi, “Sekarang bentuk angka 2012 dalam 10 menit.”

Kami berlarian lagi. Maba cowok yang tadi berlari ke lantai atas lagi untuk mengatur kami. sampai 10 menit habis, formasi 2012 yang kami bentuk belum rapi. Kami diberi tambahan waktu 2 menit. Setelah 2 menit, akhirnya jadi juga tugas spontan kami. Kami dipotret lagi dari atas. Setelah itu terdengar tepukan riuh dari berbagai penjuru.

Hari ketiga atau terakhir PPSMB Fakultas Farmasi berjalan khidmat. Seperti biasa masih ada kepemanduan. Kami mempresentasikan life mapping yang kami buat. Setelah itu kami latihan tampil acara pensi. Acara terakhir ini dinamai Pharmacist Idol. Dikemas hampir sama dengan acara terkenal abad ini. Jurinya pun diberi nama belakang Dhani, Monica, dan Hermansyah. Begitu pula Mcnya, yaitu Kak Vhe Mananta.

Yang istimewa dari acara ini adalah saat kakak panitia berorasi. Mataku saja sampai berkaca-kaca. Dalam orasinya, kakak itu menyebutkan kejelekan farmasis. “Farmasis punya sangat banyak kejelekan, dek. Farmasis nggak setenar dokter. Kalo ke RS yang dicari dokter, kan? Gaji Farmasis paling 2-3 juta. Bandingin sama dokter yang bisa dapet 50 juta per bulan. Padahal, kalau kita berhenti membuat obat, bisa apa mereka? Orang-orang sakit kita biarkan membusuk di RS.” Suasana sempet krik krik. “Pekerjaan kita itu sangat mulia. Harusnya derajat kita sama. Harusnya mereka lebih menghargai kita!”

Kemudian dari semua sudut ruangan itu terdengar orasi singkat dari kakak yang lain. Semua berkumpul di hadapan kami, menyanyikan lagu Darah Juang. Kami pun berdiri dan mengikuti. Mengepalkan tangan di bahu. Kami bangga dengan status kami sebagai Farmasis.

Setelah semua acara PPSMB selesai, diadakan upacara penutupan. Saat itu juga ada penyerahan hadiah kepada kelompok terbaik. Sayangnya bukan kelompokku, hehe. Selain itu, kakak panitia juga memberi tahu bahwa kami kedapatan tugas tambahan untuk 1 angkatan, yaitu membuat buku angkatan.

Setelah upacara selesai, akmi foto bersama pemandu dalam berbagai pose. Pokoknya acara 3 hari itu seru abis! (Standing applause deh buat kakak-kakak panitia). Yang paling negna di hati ya yang terakhir. Aku juga baru sadar, kalo farmasis di negeri ini masih diacuhkan. Masih disepelekan. Suatu saat nanti, aku akan buktikan bahwa farmasis pantas mereka perlakukan layaknya dokter. Aku akan bawa nama baik farmasis Indonesia di depan dunia kefarmasian jagad ini. InsyaAllah, amin. :)

Hidup Mahasiswa Indonesia!

Proud to be Pharmacist!

Nb: Farmasis adalah sebutan lain dari apoteker.

-nia putri-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline