Nama merupakan identitas seseorang. Dengan diberi nama, manusia dapat di kenali. Apa yang terjadi jika semua manusia tidak mempunyai nama? Atau bagaimana jika kita ingin menegur seseorang yang belum kita ketahui namanya, tentunya kita akan merasa kesulitan bukan? Pernahkah Anda mendengar kalimat “Apalah arti sebuah nama?”
Menurut saya, nama memiliki fungsi yang amat penting bagi setiap manusia. Oleh karena itu, nama sangat berarti bagi kita. Jika kita amati, nama-nama kita mungkin memiliki arti yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada maksud dan tujuan dalam pemberian sebuah nama.
Penggunaan nama pada seseorang tidak diatur dalam tata bahasa. Karena penggunaan bahasa untuk sebuah nama memiliki kebebasan sesuai yang diinginkan pembuatnya. Kalau dalam istilah sastra disebut lisensia puitika yang artinya kebebasan penyair dalam menggunakan sebuah kata guna mencapai keindahan dan pencapaian makna pada karyanya.
Oleh karena itu, kita tidak dapat menyalahkan atau menertawakan nama meskipun nama-nama tersebut merupakan nama yang janggal atau terdengar tidak lazim di telinga. Seperti halnya pada tahun 2015 lalu, seseorang yang bernama Tuhan sempat menjadi viral di masyarakat karena nama tersebut tidak lazim di gunakan. Meskipun terdengar tidak lazim, tak seorangpun yang berhak memaksa orang lain untuk mengubah namanya. Berikut merupakan hal yang sering kita jumpai di masyarakat mengenai penggunaan atau pemberian sebuah nama.
Jika ditinjau dari segi bahasa, pada umumnya masyarakat Indonesia menggunakan nama dengan berbagai macam bahasa seperti bahasa asing, daerah dan bahasa negara kita yakni bahasa Indonesia. Dalam penggunaannya ada yang dalam satu nama seluruhnya menggunakan jenis bahasa yang sama, ada juga yang menggunakan berbagai macam bahasa. Penggunaan Bahasa Arab untuk sebuah nama paling sering dijumpai di masyarakat kita. Hal ini disebabkan karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Namun pada zaman dahulu, banyak juga orang-orang yang memberi nama untuk putra putrinya dengan menggunakan bahasa daerah, contohnya: Slamet, Bejo, Mukti dan lain-lain yang merupakan kata-kata dari Bahasa Jawa.
Pada zaman sekarang, penggunaan nama dengan bahasa asing selain bahasa Arabpun banyak ditemui. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan masyarakat yang semakin berkembang dan kemampuan dalam penggunaan teknologi yang semakin canggih sehingga masyarakat dapat mengakses informasi-informasi asing yang ingin mereka ketahui termasuk bahasanya. Namun, selain penamaan dengan menggunakan bahasa asing, sekarangpun dapat kita jumpai penamaan seseorang dengan bahasa Indonesia contohnya adalah dalam penggunaan nama Cinta, Langit, Biru dan lain-lain.
Jika ditinjau dari segi maksud dan tujuan penggunaan nama dalam diri seseorang, kebanyakan masyarakat Indonesia memberi nama dengan maksud agar seseorang tersebut dapat menjadi seperti namanya. Atau dengan kata lain nama-nama tersebut merupakan doa atau harapan. Contohnya adalah dengan menggunakan nama-nama asmaul khusna seperti Latif yang dalam bahasa Arab artinya lembut, Rahman yang artinya pengasih, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah dengan menyematkan nama tokoh yang diidolakan misalnya seorang keluarga muslim menamakan anaknya dengan nama Muhammad agar anak tersebut memiliki sifat-sifat yang baik seperti nabi Muhammad dan lain-lain.
Selain itu banyak juga ditemui bahwa penggunaan nama bertujuan untuk mengingat-ingat atau menandai. Contohnya nama Rebo (bahasa Jawa) yang berarti Rabu banyak digunakan bagi orang Jawa yang lahir di hari Rabu, Syawal (nama bulan di tahun Hijriyah) untuk orang yang terlahir di bulan Syawal, Fitri untuk seseorang yang lahir pada saat hari raya Idul Fitri, Agus untuk orang yang terlahir di bulan Agustus, Laili (lail bahasa arab yang berarti malam) untuk seseorang yang lahir di malam hari dan lain-lain. Penggunaan nama keluarga dibelakang nama juga bermaksud untuk menandai.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa nama merupakan hal yang penting bagi seseorang karena nama merupakan identitas. Dalam pemberian nama, seseorang memiliki kebebasan menggunakan kata-kata tergantung maksud dan tujuan yang diinginkan oleh pembuat nama. Salah satu tujuan dalam pemberian nama adalah bahwa nama tersebut merupakan harapan atau doa.
Oleh karena itu dalam pemberian nama hendaknya menggunakan kata-kata yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut, apakah Anda sudah mengetahui maksud dan tujuan dalam penggunaan nama Anda, jika belum ada baiknya Anda menanyakan kepada orang yang memberi nama kepada Anda, siapa tahu ada rahasia atau pertanda di balik nama yang Anda miliki. Selamat mengecek dan ricek nama ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H