Lihat ke Halaman Asli

Siti Kurniati

Pembelajar

Menepi di Kotamu

Diperbarui: 10 Maret 2019   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejenak menepi di kotamu, disambut rerintik hujan. Laksana ucapkan selamat datang pada hati yang pernah ditancapkan di sini. 

Kala itu, kotamu bukanlah tempat untuk sekadar kusinggahi, namun untuk menyimpulkan tali kasih sejati. Seia sekata, selaras sejiwa. 

Sejenak menepi di kotamu, terurai kembali tempat yang pernah kusisipkan rindu-rindu di antara dinginnya malam. Tempat yang hening untuk kugoreskan kalam Ilahi, sebagai pelipur lara, tatkala wujud jauh di pelupuk mata. Tempat yang sunyi  untuk kurindukan rembulan di antara sinar-sinar rembulan yang tetap memancar di balik gelapnya malam

Menepi di kotamu kali ini, bukan  hanya untuk sejenak melepas penat. Namun untuk menjemput asa yang pernah singgah. 

Akankah kotamu kali ini kembali menjadi jembatan hati yang pernah menancap? 

Pwk, 10 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline