Ayah entah berapa banyak air keringat mu yang telah kau tuang untuk menghidupi ku. Maafkan putrimu yang selalu lalai dari pengawasan mu.
Kini 20 tahun sudah kau besar kan ku
Ribuan harapan yang telah kau tunggu
Ayah do'a kan putri kecilmu.
Entah sampai kapan kau anggap aku seperti anak usia dini yang tak ingin dimiliki orang lain selain diri mu.
Ayah kutuang rasa rindu lewat do'aku meski kau tak lagi berada di sisi ku
Ayah lewat do'a ku titip kan rindu untuk diri mu
Akan kah kelak aku memiliki orang seperti mu. Yang rela pergi pagi hingga petang untuk menghidupi keluarga mu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H