Lihat ke Halaman Asli

Dinamika Psikologis Pemain Judi Online

Diperbarui: 23 Desember 2024   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awalnya Coba Coba

Kisah sandi berjudi online dimulai tiga tahun lalu saat bekerja menjaga salah satu persewaan video game playstation  di salah satu kota kecil didaerah pantura Jawa Tengah. ia penasaran, mengapa temannya bisa menghasilkan uang dari judi online Rp300 ribu tiap malam. Sandi menjajal dengan modal Rp50 rb. Dalam sekali duduk, modalnya habis. Lalu ia mendeposit Rp100 rb, kali ini algoritamnya berpihak padanya, ia menang Rp5 juta.

 

Kemenangan itu mendatangkan hormon dopamine yang perlahan menjadi candu. Sejak saat itu, ia nyaris tak pernah lepas dari Judi Online (judol) Ia memutar slot hingga larut malam berharap petir petir zeus dan sayap sayapnya mendatangkan uang secepat kilat.  

 

Penasaran

Rasa penasaran memenangkan judol membuatnya makin terperosok ke jurang kekalahan tanpa dasar. Dari deposit yang awalnya kecil menjadi kian besar, dari awalnya Rp50 ribu hingga sekarang minimal Rp500 ribu bahkan Rp2 Juta. Tanpa terasa selama tiga bulan ia sudah menghabiskan uang 90 juta dari orang tuanya. Setelah uangnya habis, pinjol datang untuk merayunya.

 

Kalah ataupun menang dalam judol belum tentu membuat orang stop bermain, karena algoritma dalam judol membuat orang semakin terikat erat dalam lingkaran setan. Semakin kalah semakin membuat penasaran dan sebaliknya jika menang semakin ketagihan.

 

Kecanduan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline