Lihat ke Halaman Asli

Niam At Majha

Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Ritme Cinta Kasih

Diperbarui: 1 Juli 2024   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Saban  kali setelah kita usai melakukan pertengkaran atau saling berdiam diri dengan membenarkan yang benar dan memberi hukuman yang melakukan kesalahan. Dalam hal tersebut kebanyakan yang salah adalah saya; meski telah berjanji berkali-kali tetap saja mengingkari berkali-kali. Dan berjanji berkali-kali tetap mengulangi kesalahan yang sama. Tanpa terkecuali.

Dan saya kira kau pun dapat memahami segala kekurangan saya ini. Bahkan ketika saya melakukan kesalahan tersebut kau pun akan marah dan marah melontarkan segala unek-unek yang berada dalam pikiranmu, supaya plong. Dan setelahnya saya pun diam seribu kata mendengarkan dengan seksama apa yang kau utarakan dengan apa yang kau celotehkan.

Meskipun saya begitu kau tetap saja memaafkan saya dan tak mengurangi atau mengganggu moment perjalanan kita ke kota "bersenyum" kau kembali tersenyum dan mau bersapa pada saya dengan senyum yang begitu cantik dan menawan. Kita bisa menikmati perjalanan yang panjang sedangkan yang lain pada kelelahan kita menahan dan menikmati sebuah bahagia kenikmatan yang tertahan.

Dua hari menikmati perjalanan bersamamu meskipun lelah tapi membahagiakan bahkan kau sering memberikan vitamin-vitamin yang sangat saya perlukan dan butuhkan. Sebuah vitamin yang dapat mengendorkan persendian otot-otot kencang menjadi kendor dan mengendorkan urat-urat yang tegang dan kau pun paham akan apa yang saya perlukan sayang.

Dapat dikatakan perjalan kemarin di kota "bersenyum" seakan masih kurang, masih kurang dengan apa yang kita lakukan, tertawa bersama, bercanda dan lain sebagainya. Dan saya pun masih ingat tentang agenda yang kita rencanakan untuk melakukan perjalan berdua dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melepas lelah dengan saling kerjasama bahagia.

Ternyata, setelah pertikaian, pertengkaran, saling debat dan lainnya antara kita dengan ditutup dengan saling kerjasama bahagia, begitu nikmat rasanya dan sensasinya serasa amat berbeda yang pada akhirnya kita bisa saling memahami dan mengerti. Terima kasih sayang atas sabar dan kasih sayangmu selama ini. Kau selalu mengingatkan saya akan segalanya, kau selalu perhatian dengan saya atas segala.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline