Lihat ke Halaman Asli

Niam At Majha

Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Hari Cinta

Diperbarui: 4 Januari 2023   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bulan ini adalah bulan spesial. Seperti bulan di tahun lalu. Selalu ada yang saya spesialkan. Selalu ada ide dan kejutan sederhana terhadap perempuan yang saya cintai. Tentu, pada bulan ini saya telah mempersiapkan kejutan  sederhana  jauh hari dan tak biasa untuk sekadar memberikan kebahagiaan terhadapmu, Na. Karena cinta saya terhadapmu sederhana dan bahagia pun sederhana.

Apa yang saya rasakan,? Apa yang kita jalani? Apa yang kita lalui? Adalah semuanya atas dasar cinta. Dan bagaimana lagi saya harus memberikan pengakuan terhadap cinta saya terhadapamu? Dan apa yang harus saya lakukan,? Dan apa yang harus saya buktikan. Saya hanya ingin berbagi bahagia terhadapmu, meskipun sebentar. Memang cinta saya sederhana. Cinta saya tak bisa memilikimu selamanya, begitu pula sebaliknya. Toh, meskipun begitu setidaknya kita telah melukis warna pelangi dalam kemesraan kita. Dalam kemanjaan kita. Na.. Bagaimana saya memberikan pengakuan akan cinta, jika hari hari bersamamu adalah cinta itu sendiri.

Melihatmu tersenyum, melihat rona wajahmu tiap hari adalah sebuah bahagia tersendiri yang hanya saya saja yang bisa mengerti. Kenapa setiap hari saya selalu ingin melihatmu, sebab saya tahu dan saya sadar akan kondisi masing masing, apabila kita tak bisa bersama selamanya. Semuanya itu adalah soal waktu, soal bagaimana Tuhan menentukan jalan cinta yang kita lalui saat ini. Sebelum itu semua, izinkanlah saya membahagiakanmu, Na. Dengan cara saya, dengan cinta yang sederhana. Dengan perhatian dan kasih sayang samampu saya. Saya ingin membahagiakanmu sebagai seorang kekasih yang saya cintai, saya sayangi.

Apabila kau tanya, sejak kapan cinta ini datang? Tentu saya akan menjawab dengan sederhana, tak tahu; akan tetapi hari hari bersamamu adalah cinta itu sendiri, Na. Sedangkan soal perlakuan saya terhadapmu, perhatian saya terhadapmu,  menspesialkanmu, apakah saya salah? Apabila yang saya lakukan, yang saya berikan padamu adalah bentuk cinta saya terhadapmu, Na.

Apakah saya mengungkapkan cinta dalam bentuk tindakan itu salah? Apakah cinta itu harus diberikan pengakuan? Sebab bahagia saya, begitu pula bahagiamu, orang lain tak bisa memahami atau mengerti. Toh letak sebuah kebahagiaan itu di hati masing masing. Dan sejatinya cinta adalah ketika orang yang di cintai berbahagia. Sederhana akan tetapi sulit untuk di lalui. Cinta saya sederhana akan tetapi penuh bahagia.

Tak lama lagi kita akan merayakan bulan cinta. Bulan bahagia. Hari cinta, hari bahagia, bersamamu, Na. Kita mengagendakan jalan ke kota dengan seribu kenangan dan akringan. Kita akan bermain ombak, menulis di atas pasir, menikmati desir angin pantai Parangtritis dengan romantis. Maka ketika hari itu tiba saya hanya ingin membahagiakanmu. Melupakan akan sedih, amarah, cemburu dan lainnya. Dan kita akan bahagia berdua.

Sudah dua bulan telah berlalu saya mempersiapkan semua. Ada sesuatu yang sederhana, ada sesuatu yang tak biasa yang akan saya persembahkan untuk perempuan yang saya cintai, sebagai seorang kekasih pujaan hati. Cinta ini ada dan nyata Na.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline