Lihat ke Halaman Asli

Niam At Majha

Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Wedang Ronde di Teras Malioboro

Diperbarui: 4 Januari 2023   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Malam Minggu beberapa bulan lalu berbeda dengan bulan lainya. Ada sesuatu tak biasa, ada sesuatu berbeda yaitu cinta. Saya menghabiskan waktu malam minggu dengan perempuan yang saya sayangi dan cintai; jika bukan sebab cinta tak mungkin bisa sampai disini mala mini. Kita berjalan, bergandengan tangan dengan senyum mengembang, tertawa kecil, lari-lari kecil, buat ke isengan di sepanjang jalan Malioboro Yogyakarta. Seakan malam minggu ini hanya untuk kita berdua saja, sedangkan yang lainnya hanya melihat dan menonton opera kebahagiaan kita.

Dan sesekali kita beristirahat untuk sekadar mengabadikan moment, dan menikmati bunga angrek yang sedang mekar di atas Pohon gayam (Inocarpus edulis) yang berada sepanjang jalan Malioboro, ada kesan tak percaya, ada perasaan mimpi tak terbeli. Itulah kebersamaan kita malam ini.

"Mas mala mini rasanya seperti mimpi bahwa kita benar- benar berada di Yogyakarta di Malioboro pula"

"Mimpi yang jadi kenyataan, sayang,"

Saya berusaha untuk membahagiakannya, dari hal sederhana atau pun mengabulkan apa yang menjadi mimpinya. Seperti halnya mala mini, menikmati malam minggu di Malioboro; meski bagi sebagian orang tempat ini adalah biasa saja, tak ada menarik atau unik. Namun bagi saya malam minggu ini sangatlah berbeda, sangat bahagia, sebab saya bisa menyusuri jalan Malioboro berjalan kaki dengan orang yang saya sayangi dan cintai, kita bisa tertawa lepas dengan senyum yang lugas. Sebuah kebahagiaan yang terencana.

Meskipun ini pertama kalinya saya di Yogyakarta tanpa pemandu wisata, tanpa menghubungi teman dan kolega bisnis yang berada di kota ini. Saya ingin kebersamaan ini tak terganggu, kemesraan kita tak terselipi dengan pekerjaan pekerjaan lainnya. Sebab perasaan amat bahagia. Lelah dan capek hilang seketika. Tergantikan dengan tawa bahagia dari perempuan cantik; saya menyebutnya Perempuan Cantik di Teras Malioboro.

Setelah berjalan menyusuri pada pedagang kaki lima dan melihat lihat orang berjualan sovenir, cinderamata dan oleh oleh khas Yogyakarta. Saya denganya hanya lihat lihat saja, tanpa membeli. Sebab sebelumnya yang kita inginkan sudah terbeli yaitu Bolu Kukus Tugu Jogja.

"Sayang ayuk Ngeronde dulu, mau? "

Ada guratan tak ingin, akan tetapi kau mengiyakan saja. Sambil menunggu pesanan dibuatkan. Kita bercerita, melihat pemandangan orang berlalu lalang dengan berbagai macam tujuan. Sesekali kau berbisik.

"Mas Wedang Ronde ini pertama kali saya minum, "ujarmu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline