Lihat ke Halaman Asli

Nia Masnianti

Mahasiswa

Mengulas Gaya Kepemimpinan yang Cocok dengan Usaha Mikro Kecil Menengah

Diperbarui: 13 Januari 2022   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di era saat ini usaha mikro kecil menengah sangatlah digandrungi oleh para pengusaha di Indonesia. Terlebih saat adanya pandemi yang melanda justru usaha mikro kecil menengahlah yang dapat tetap bertahan dan berkembang. 

Mengutip dari wikipedia, Pengertian usaha mikro kecil menengah adalah "Istilah umum dalam khazanah ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No.  Tahun 2008. UMKM artinya bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil".

Walaupun terbilang usaha kecil namun karena sistemnya yang terbilang mudah menjadikan usaha mikro kecil menengah ini lebih sukses. Dengan kesuksesan dalam suatu organisasi UMKM pasti tidaklah lepas dari peranan seorang pemimpin. Perusahaan besar sekalipun peranan pemimpin sangatlah diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Secara langsung gaya kepemimpinan seseorang akan mempengaruhi terhadap organisasi, perusahaan atau usaha mikro kecil menengah. 

Secara garis besar kita mengenal beberapa gaya kepemimpinan yang paling sering diterapkan dalam usaha mikro kecil menengah. Antara lain : 

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis.

Gaya kepemipinan ini adalah gaya kepemimpinan yang paling ramah untuk jenis UMKM. Karena gaya kepemimpinan ini selalu mengutamakan diskusi dan saling menerima masukan antara atasan dan bawahan. Segala keluh kesah karyawan bisa dijadikan pertimbanagan untuk atasan dalam mengambil keputusan. 

Masalahpun akan cenderung cepat terselesaikan karena menemukan solusi yang tepat dan sesuai lapangan. pada umumnya UMKM memiliki sedikit karyawan dengan jenis gaya demokratis ini sangat efektif dan efesien, Membangun lingkungan kerja yang sehat dan seniorisme pun tidak tinggi, menjadikan karyawan lebih nyaman dalam bekerja, dan dam membuat kinerja mereka lebih produktif. 

Namun, kekurangan jenis gaya kepemimpinan ini saat diterapkan dalam UMKM yaitu pimpinan tidak terlalu dihargai atau kebanyakan  karyawan hanya selalu mengeluh tentang keputusan yang dibuat pimpinan dan kurang mematuhi peraturan perusahaan karena kebebasan aspirasi tersebut. Maka menjadi sulit untuk menetapkan peraturan padahal dalam beberapa hal peraturan sangat penting untuk kemajuan UMKM. 

2. Gaya Kepemimpinan Otoriter. 

Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya yang kurang cocok dengan jenis usaha UMKM. Gaya jenis ini menempatkan atasan diatas segala galanya dan karyawan hanya wajib mematuhi. 

Akibatnya karyawan yang berjumlah sedikit dalam usaha UMKM akan merasa terbatasi geraknya dan membuat mereka hanya memendam keluh kesahnya. yang berakibat akan kurangnya produktifitas, rawan pertengkaran antara karyawan dan atasan karena tidak adanya saling keterbukaan dan diskusi, menciptakan pimpinan yang angkuh dan semena mena karena pengambilan keputusan hanya dibuat oleh pemimpin. sangat mungkin pemimpin bisa dengan mudah melakukan penyalahgunaan aset perusahaan atau korupsi. Karena itulah gaya kepemimpinan jenis ini tidak cocok untuk usaha mikro kecil menengah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline