Pakan merupakan salah satu bagian penting pada saat menjalankan sebuah usaha peternakan baik sapi, kambing dan domba. Pakan yang baik akan menghasilkan ternak yang baik pula. Remaja ini telah banyak inovasi para peternak untuk menghasilkan pakan ternak yang mudah,ekonomis dan bernilai tinggi, salah satunya ialah silase. Silase merupakan pakan ternak yang telah disimpan dengan waktu yang lama serta ditambahkan bahan untuk menghasilkan pakan yang bernilai tinggi. Tanpa metode penyimpanan yang tepat, silase bisa rusak, dimana hal ini bisa mengakibatkan kerugian baik waktu dan bahan baku yang telah dibuat. Silase adalah salah satu cara penyimpanan pakan ternak dalam kondisi segar pada wadah besar atau tong secara anaerob. Pada kondisi kedap udara ini akan mempersingkat pembentukan asam laktat oleh bakteri anaerob. Tujuan pembuatan silase yaitu untuk mengawetkan bahan makanan yang berlimpah agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama untuk menghemat waktu peternak untuk mencari pakan.
Kelebihan silase ialah sebagai berikut:
- Mempermudah penyediaan dan penyimpanan pakan.
- Menjadi probiotik pada pencernaan teernak
- Mengurangi energi hewan ternak untuk mencerna pakan.
- Mempercepat proses penyerapan nutrisi.
- Menambah nutrisi serta memperbaiki karakteristik fisik dan kimiawi pakan.
- Organisme yang bekerja akan memproduksi vitamin.
Disamping memiliki kelebihan, ternyata silase ini juga memiliki kekurangan yaitu: Sifat pakan yang disilase menjadi agak asam dan ukuran hijauan yang dipakai harus kasar agar hewan ternak dapat mengunyahnya sehingga proses ruminansi dapat berjalan normal. Silase juga mampu meningkatkan kualitas protein pada pakan. Dengan mengkonsumsi pakan ini akan membentuk postur ternak lebih berisi
Bahan -- Bahan Bahan yang diperlukan untuk membuat silase: rumput, bekatul, mineral, mesin chopper/golok, drum dan kantong plastik. Cara Membuat Silase Langkah-langkah pembuatan silase adalah sebagai berikut:
- Cacah bahan baku rumput dengan mesin chopper atau golok untuk memudahkan proses penyimpanan.
- Rumput yang telah di cacah kemudian ditambahkan bekatul dan mineral. Adapula yang hanya menggunakan tetes tebu dan EM4 tanpa bekatul.
- Rumput yang telah dicacah dan yang telah ditambahkan bahan-bahan dimasukkan dalam wadah penyimpanan yang berupa drum atau kantong plastik yang kedap udara.
- Setelah itu rumput diinjak-injak yang bertujuan untuk memadatkan bahan pakan tersebut.
- Untuk menjaga kemungkinan terdapat celah-celah rongga udara, tebarkan dedak atau bekatul ke dalam wadah penyimpanan hingga penuh sampai ke penutupnya.
- Setelah semuanya dipastikan telah padat, berikan lembaran plastik di atasnya lalu tutup rapat wadah penyimpanan tersebut.
- Biarkan minimal 7 hari untuk proses pengawetan oleh bakteri anaerob. Setelah 7 hari penyimpanan, saatnya mengecek hasil proses pengawetan yang telah anda jalankan.
Pengecekan dilakukan dengan melihat kondisi pakan yang sudah disimpan selama dua minggu tersebut. Silase sendiri bisa diawetkan melebihi dari dua minggu, bahkan sampai 1 tahun, dalam artian silase masih berwarna utuh dan tidak hilangnya kehijauannya. Adapun ciri-ciri pakan yang telah dinyatakan jadi atau berhasil adalah sebagai berikut:
- Rasa dan wanginya asam
- Warna pakan masih segar
- Teskstur masih tetap
- Tidak berjamur
- Tidak berlendir
- Tidak mengumpal.
Sebagian hewan ternak yang langsung mau mengkonsumsi pakan silase, namun ada sebagian juga yang tidak mau. Umumnya hal ini terjadi karena mereka belum terbiasa dan menjadi tugas peternak untuk mengajarinya. Telah banyak peternak yang sudah mengaplikasikan pembuatan silase, solusi ini baik untuk para peternak yang punya kesibukan lain disamping beternak, dengan menghemat waktu mencari pakan ternak serta menghasilkan pakan yang bernilai tiggi pada ternak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H