Rumah dalam bahasa inggris bisa disebut House dan Home. Dua kata yang ternyata memiliki perbedaan arti. House di definisikan sebagai bangunan bersifat material dalam bentuk fisik yang kita tinggali. Home di mengacu pada tempat tinggal dengan konotasi psikologis "nyaman" atau "betah".
Contoh kalimat "make yourself at home" yang digunakan dalam situasi ketika meminta seseorang untuk lebih rileks dalam suasana canggung atau tegang.
Dalam dunia olahraga juga ada istilah "Home ground" untuk stadion yang dijadikan basis atau kandang suatu klub.
Kita sering mendengar juga kalimat "home sweet home" yang bisa diartikan rumahku surgaku dan menggambarkan perasaan aman dan nyamannya seseorang.
Dalam suatu hubungan antara laki-laki dan perempuan atau suami istri, ada yang beranggapan bahwa pasangannya ibarat sebuah rumah. Pasangannya menjadi tempat untuk dia pulang, tempat untuk saling berbagi banyak hal dan perasaan.
Ada juga seorang ayah yang ditanya, apa yang terbersit di pikirannya ketika mendengar kata rumah. Dengan cepat dia menjawab anak-anak. Definisi rumah bagi dia adalah anak-anaknya, manusia kecil yang selalu antusias menunggu kedatangannya, manusia kecil yang tidak pernah melihat kekurangannya.
Segera psikologi rumah merupakan tempat tinggal yang nyaman, damai dan menyenangkan bagi penghuninya. Dimana mereka bisa menjadi diri sendiri dan selalu diterima dengan segala kelebihan serta kekurangannya.
Mampukah kita menjadikan rumah yang kita tinggali sekarang benar-benar menjadi rumah bagi anak-anak kita. Tempat dimana anak paling banyak menghabiskan waktunya , dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bukan hanya tempat untuk tidur namun seharian dia pergi keluar rumah dan menghabiskan waktu di rumah orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H