Lihat ke Halaman Asli

Berhutang tapi Galak, Ironi Dunia Hutang

Diperbarui: 27 September 2024   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kasus kejahatan beberapa tahun ini sebagian ada yang dilandasi karena hutang piutang. Yang paling terakhir kasus anak perempuan usia 5 tahun yang di culik lalu dibunuh oleh lima orang dewasa. Dalangnya tidak lain adalah seseorang yang punya hutang kepada ibu si korban, konon dia marah di tagih hutang.

Banyak kejadian si pemberi hutang saat menangis malah mendapat perlakuan tidak pantas. Tidak hanya ucapan kasar namun berupa pemukulan, pengeroyokan bahkan sampai tindakan yang mengancam nyawa.

Apa alasan yang membuat orang yang berhutang malah lebih galak dari yang dibintangi

1. Rasa bersalah

Dari hati yang terdalam , mereka tahu kalau mereka salah telah melanggar perjanjian pembayaran hutang. Ada perasaan tidak enak, daripada mereka terlihat lemah, mereka memilih pasang badan dan lebih galak untuk menutupi rasa bersalah itu.

2. Power play 

Mencoba mengambil kendali sebab tidak mau ada di pihak yang lemah dengan cara menjadi lebih galak.

3. Phychological projection

Sebenarnya pengutang kesal sama dirinya sendiri karena tidak bisa membayar hutang. Alih-alih mengaku salah mereka mengalihkannya pada orang lain, ya si pemberi hutang itu.

4. Stress finansial 

Kebanyakan penunggak hutang memang orang-orang yang buruk dalam pengelolaan keuangan. Bisa jadi mereka punya lebih dari satu hutang, hutang di lembaga keuangan dan pribadi. Stress yang mereka alami, mereka luapkan pada si pemberi hutang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline