Lihat ke Halaman Asli

Vape : Antara Tren dan Dampak Kesehatan yang Mengkhawatirkan.

Diperbarui: 21 September 2024   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seorang Amerika bernama Joseph Robinson memperkenalkan rokok elektronik atau sekarang dikenal dengan istilah Vape, pada tahun 1920 dan disetujui pada 1930.

Tahun 2003 penggunaan Vape meningkat pesat, tahun 2011 ada 7 juta pengguna Vape dewasa di seluruh dunia. Meningkat drastis menjadi 68 juta di tahun 2020 dan 82 juta di tahun 2021.

Vape diminati banyak anak muda terutama gen z, ada beberapa alasan mengenai itu seperti gaya hidup dan tren. Vape populer di kalangan remaja dan membuat mereka terlihat kekinian mengikuti perkembangan jaman. Variasi rasa Vape bahkan ada sampai 7000 rasa yang menarik dan unik. Persepsi para kawula muda yang mengganggap Vape lebih aman dari rokok konvensional. Harganya lebih terjangkau serta pengaruh media sosial dalam marketing Vape.

Zat dan senyawa kimia yang terkandung  Vape

1. Nikotin

Zat inilah yang menimbulkan efek ketagihan untuk para penggunanya.

2. Volatile organic compound

Senyawa organik yang mudah menguap, senyawa ini biasanya ditambahkan pada makanan seperti es krim dan pemanis cair.

3. Gliserin

Senyawa ini biasa ditambahkan sebagai pemanis dan berfungsi menghasilkan asap.

4. Bahan perasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline