Lihat ke Halaman Asli

Meynia

Guru

Pembelajaran Bermakna dan Menyenangkan di Era Digital

Diperbarui: 24 Maret 2024   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Meynia

Sabtu, 23 Maret 2024 Asosiasi Guru Penulis (AGP) PB PGRI kembali mengadakan kegiatan seminar. Kali ini adalah Kuliah Umum bersama Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit (Rektor Universitas Pradita).

Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 30 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah dan guru dari berbagai satuan pendidikan. Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Asosiasi Guru Penulis PGRI, yang telah diundang beliau di kampus tercintanya. Selain sebagai Rektor Universitas Pradita, beliau juga menjabat sebagai Ketua PB PGRI masa bakti 2024-2029. Dikenal sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital, narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, penulis buku, serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Sosok seorang pemimpin yang sangat low profil.

Meskipun hari itu sebagian besar peserta sedang menjalankan ibadah puasa, namun semua terlihat sangat antusias dan ceria, fokus menyimak apa yang disampaikan beliau. Dengan profesional dan gayanya yang santai, beliau memberikan materi pencerahan kepada kami. Diselingi lelucon, membuat kami sama sekali tidak lemas dan ngantuk.

Dalam paparan materinya beliau mengatakan bahwa
belajar adalah interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar. Belajar itu dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, karena kehidupan itulah guru yang sesungguhnya.

Tugas guru bukan hanya mengajar tapi membuat anak bisa. Bagaimana mencari cara supaya anak bisa sesuatu yang dapat bermanfaat dan menjadi bekal hidupnya di masyarakat.

Teknologi dibuat untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi itu hanya cara. Bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi dengan benar itulah kuncinya. Guru tidak akan tergantikan oleh teknologi, tapi guru yang tidak bisa teknologi akan tergerus dan tergantikan oleh mereka yang menguasai teknologi. Demikian menurut Prof. Eko.

Selanjutnya beliau mengatakan bahwa guru yang menyenangkan adalah guru yang dirindukan. Ketika ketidakhadirannya di kelas, membuat anak-anak sedih dan kehilangan.
Nah... sudahkah kita menjadi guru yang menyenangkan?

Tidak terasa dua jam sudah beliau membersamai kami saat itu. Acara ditutup dengan pemberian piagam dan kenang-kenangan dari AGP kepada Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit.

Asosiasi Guru Penulis PGRI mengucapkan terima kasih kepada Prof Eko, atas ilmu dan pencerahannya, semoga bermanfaat dan berkah, serta dapat membuka paradigma baru bagi pendidik agar pendidikan kita di masa depan menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline