Hari guru adalah sebuah momentum bersama bagi guru untuk merefleksi peran dan tugasnya selama ini sebagai guru sesungguhnya, menyiapkan generasi muda yang berkarakter dan berakhlak mulia.
Menyadari bahwa tugasnya kini bukan hanya mengajar tapi juga mendidik. Bukan hanya mentransfer ilmu karena guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar, tapi bagaimana mendidik generasi bangsa yang berkarakter dan berakhlak mulia. Bagaimana memanusiakan manusia sehingga mereka menjadi manusia sesungguhnya.
"Alhamdulillah Bu ... Deni diterima kerja di Perusahaan yang sesuai dengan jurusan kuliah" Seminggu setelah acara wisuda itu digelar, Deni memberi kabar itu lewat WA.
"Alhamdulillah..." Saya membalas chatnya dengan singkat. Dalam hati saya bersyukur, bahagia, dan lega sekali karena telah berhasil menghantarkan dia mencapai impiannya selama ini.
Menjadi seorang pelaut adalah cita-citanya, meskipun saat itu dia tidak dapat masuk ke jurusan Nautika karena ketika SMA bukan dari IPA. Akhirnya dia ambil jurusan transfortasi, di Akademi Maritim Nasional Indonesia, Semarang.
Saat itu dengan keinginan yang kuat dan usahanya dia berusaha sendiri untuk masuk Akademi Maritim akhirnya dapat diterima. Walaupun saya sedikit khawatir ketika dia masuk Akademi Maritim, tapi saya selalu memberinya support. Bahwa apapun yang sudah dia pilih harus komitmen untuk menjalaninya.
Dari Deni saya banyak belajar, bagaimana saya harus menjadi seorang guru. Saya selalu teringat apa yang disampaikan Pak Zulfikri Anas bahwa kenakalan dan kerumitan persoalan murid bagai sumur keberkahan yang tak pernah kering, semakin digali, semakin menjernihkan pikiran dan membeningkan hati gurunya.
Kenakalan dan kerumitan persoalan murid hadir sebagai ladang amal yang tak pernah tandus, sungai yang mengalirkan keberkahan tanpa henti, walaupun sang guru telah tiada.
Deni yang dulu dianggap bermasalah, sering pindah-pindah sekolah dan dicap nakal oleh gurunya, kini sudah berhasil menunjukan jati dirinya.
Selamat Hari Guru. Selamat menjadi guru sejati pembawa cahaya dan penerang dalam kegelapan. Semoga kebahagiaan dan keberkahan selalu menyertai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H