Lihat ke Halaman Asli

Meynia

Guru

Matoa

Diperbarui: 24 Juli 2023   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Meynia

*Matoa*

Baru kali ini saya melihat dan makan buah Matoa. Tadi pagi sekantung plastik putih berisi buah bulat-bulat kecil seperti lengkeng berada di atas meja. Ternyata buah itu di bawa oleh salah satu guru bernama Bu Yuni. Saya lupa nanya beliau dapat dari mana. Mirip lengkeng tapi agak besar sedikit kulitnya pun lebih tebal. Enak juga. Daging buahnya mirip lengkeng, tipis halus rasanya manis mirip duren dan leci.

Bukan Mertua ya... Tapi Matoa.
Matoa adalah tanaman buah khas Papua. Pohon matoa tergolong besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dan berdiameter rata-rata maksimum 100 cm. Pohon matoa umumnya berbuah sekali dalam setahun. Biasanya, pohon ini berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah tiga atau empat bulan kemudian. (Wikipedia).

Konon buah metoa dapat dijadikan obat tradisional karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Pohon metoa  juga termasuk salah satu Tamanan asli Indonesia.

Ternyata buah metoa banyak manfaatnya, diantaranya: dapat menangkal radikal bebas, mengendalikan gula darah, melawan penyakit infeksi, menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan tulang serta menjaga kesehatan kulit.

Alhamdulillah, terima kasih Bu Yuni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline