Lihat ke Halaman Asli

Nia Janiar

Penulis

Kendalikan Marah dengan 3 Cara Relaksasi Ini

Diperbarui: 26 Mei 2019   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.freepik.com 

Umat muslim harus menahan pikiran dan emosi negatif seperti cemburu, marah, bahkan harus mengurangi untuk bersumpah serapah, berkeluh kesah, dan bergosip selama bulan Ramadan. Menahan emosi lebih sulit daripada menahan lapar dan haus.

Marah memang hal yang normal, dan ini adalah emosi yang sehat. Tetapi ketika marah sudah di luar kendali dan merusak diri atau orang lain, ini dapat mengarah pada masalah di pekerjaan, hubungan personal, hingga merusak ibadah.

Cegah marah dengan relaksasi

Relaksasi memiliki tujuan untuk mengurangi emosi dan penyebab naiknya keadaan psikologis karena marah. Anda tidak bisa menghilangkan, menghindari, atau mengubah hal-hal yang membuat Anda marah, tetapi Anda bisa mengontrol reaksi Anda melalui relaksasi. Cara-caranya adalah sebagai berikut:

1. Tarik nafas panjang

Ketika Anda marah, degup jantung akan terasa cepat dan nafas Anda akan terasa dangkal. Anda bisa belajar mengurangi ini dengan cara memperlambat nafas dan membuat relaks otot yang tegang secara sistematis.

Anda bisa melakukan relaksasi sederhana seperti menarik nafas dalam sambil mengucapkan kata-kata yang menenangkan seperti "santai" atau "tenang".

Tarik nafas secara lambat. Nafas Anda harus masuk ke perut terlebih dahulu, kemudian ke dada. Lalu ke dada bagian atas, tepat di bawah bahu. Rasakan tulang rusuk Anda mengembang. Latihlah selama 15 menit setiap harinya.

2. Yoga

Olahraga seperti yoga yang dapat membuat otot-otot Anda relaks juga dapat membuat perasaan Anda tenang. Beberapa pose yoga juga dapat melepas stres secara instan, seperti bound angle pose atau posisi duduk bersila dengan punggung yang tegak. Pertemukan kedua telapak kaki Anda, lalu tahan kaki Anda ke bawah dan angkat bokong dan tulang belakang ke atas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline