Menyimak perkembangan penetrasi internet untuk dunia pendidikan, tidak akan pernah habis. Coba saja simak yang satu ini. [caption id="attachment_88195" align="alignleft" width="357" caption="Internet Bus"][/caption] Berkah kerjasama dengan Google Inc. -- para inisiator, periset dan kaum pekerja keras mendapat kesempatan langka dari Pemerintah India. Orang-orang dibalik layar dan berdedikasi tinggi ini membuahkan konsep teknologi mendekat kepada pengguna. Wah konsep apa pula ini? Sebagaimana lazimnya, biasanya kita semua (termasuk anda) sebagai pengguna yang mendekatkan diri kepada teknologi. Tetapi, kali ini tidak. Justru pendekatan dilakukan kepada pengguna terhadap tekologi. Projek rakyat ini disebut sebagai The Internet Bus Project. Yang secara lahiriah adalah sebuah bus yang sarat dengan perangkat multimedia, yang dilengkapi dengan koneksi pitalebar internet, dan dimanfaatkan untuk dunia pendidikan dan penyebaran ilmu pengetahuan. Internet Bus memang dirancang sebagai laboratorium berjalan. [caption id="attachment_88196" align="alignright" width="300" caption="Internet Bus"]
[/caption] Uniknya, melihat dari milestone program ini, bus ini direncanakan akan singgah ke sebuah wilayah. Dimana di daerah itu, pendidikannya belum tersentuh oleh teknologi. Bus singgah di sana sebagai batu loncatan teknologi, dan dengan harapan tinggi untuk memperlihatkan kepada Pemerintah Daerah Setempat, bahwa layanan teknologi untuk daerah itu sangat diperlukan. Apabila Pemda di sana sudah sadar dan selanjutnya merancangnya – maka Bus ini akan berpindah dan singgah ke daerah minim lainnya. Pemerintah India mewacanakan program ini untuk jangka panjang. Targetnya sudah barang tentu menginternetkan desa-desa tertinggal. Dan saya melihatnya sebagai peluang. Peluang untuk menggunakan teknologinya dan meniru rangkaian perencanaan projeknya. Teknologinya bernama Satellite News Gathering (SNG) with Communication Mobile. Sebuah teknologi yang bukan dibilang teknologi baru, karena tahun 2011 ini baru masuk ke Indonesia versi Digital SNG –nya. Teknologi SNG termasuk layanan korporat, belum tersentuh untuk dunia pendidikan. Mungkin karena effort rupiahnya Dunia Pendidikan belum setara dengan kebutuhan layaknya Korporat punya. Tapi jangan berkecil hati. Versi lebih "murah" dari SNG adalah Teknologi Broadband Wireless Access (BWA). Versi BWA for mobile users-nya pun sudah bisa digunakan publik. Sudah barang tentu, harapan saya melansir tulisan ini adalah menjelaskan kepada pihak Pemerintah Indonesia, bahwa pendekatan model Pemerintah India itu layak dipertimbangkan untuk kemajuan teknologi pendidikan negeri kita ini. Ayo, maju Pendidikan Tanah Air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H