Lihat ke Halaman Asli

niaanggr

mahasiswi

Pengaruh "Gelombang Korea" bagi Mahasiswa

Diperbarui: 8 Mei 2023   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peningkatan zaman yang semakin modern dan era digitalisasi yang terus - menerus mengupayakan inovasi teknologi ini membuat akses informasi dari berbagai belahan bumi menjadi sangat mudah dan cepat untuk disebarluaskan. Kemudahan ini tentunya juga mempengaruhi gaya hidup berbagai kalangan masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang memasuki usia remaja-dewasa, apalagi saat ini tengah marak trend fashion korea yang tentunya menarik minat para remaja.

Tak hanya urusan fashion kita pun juga pastinya tidak asing dengan istilah K-Drama, K-Pop, bahkan K-food yang tengah digandrungi masyarakat. Fenomena yang seringkali disebut dengan “Gelombang Korea ( Korean Wave )” ini telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat pada hal lain seperti makanan, musik bahkan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari – hari yang tentunya memiliki dampak positif dan negatif apabila tidak diseleksi dengan benar.

Contoh dari dampak positif dari “Gelombang Korea” ini yakni, kita dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana Budaya, Bahasa, bahkan trend dan berita yang sedang ramai di negara tersebut tanpa harus mengunjungi Negara Korea Selatan secara langsung, hal ini juga akan sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang ingin mengikuti program pertukaran pelajar maupun ingin melanjutkan studi di Universitas yang ada di Korea Selatan, para mahasiswa dapat memiliki gambaran mengenai lingkungan dan suasana serta bagaimana sistem pendidikan di Korea Selatan dengan mudah.

Namum disamping itu tentunya terdapat dampak negatif yang juga terjadi berdampingan dengan segala dampak positif yang ada seperti, masyarakat terutama mahasiswa akan cenderung meniru gaya hidup, berpakaian bahkan Bahasa masyarakat Korea Selatan yang mungkin diantaranya kurang cocok jika diterapkan di negara kita Indonesia, contohnya gaya hidup mewah dengan membeli barang – barang branded impor dan mulai meninggalkan produk lokal, mencampur penggunaan Bahasa Indonesia-Korea yang berlebihan dan kurang etis.

Untuk itu sebagai seorang mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang juga menikmati dan terdampak “Gelombang Korea” ini hendaknya kita dapat menyeleksi setiap hal – hal baru yang muncul, menerapkan prinsip menikmati tidak harus meniru dan tidak serta – merta melupakan budaya, adat istiadat serta Bahasa daerah kita berasal, kita juga harus memiliki “Pedal Rem” karena tidak semua hal baru yang tengah marak dibicarakan dapat kita lakukan di kehidupan sehari – hari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline