Lihat ke Halaman Asli

Nyoman Anjani, Pelita Pergerakan Wanita Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432136500557479734

[caption id="attachment_418949" align="aligncenter" width="422" caption="Cantiknya Nyoman Anjani"][/caption]

Cantik dan karismatik. Itulah kesan pertama yang kudapatkan ketika menyimak Nyoman Anjani berpidato di depan kami, para mahasiswa baru ITB angkatan 2013. Penulis masih ingat, saat itu siang menjelang petang, dibawah terik matahari yang menyengat, Nyoman sangat bersinar dengan sambutannya yang singkat, padat dan menginspirasi. Dia terlihat cerdas. Bahasanya lugas namun memiliki daya magnet untuk dimengerti dan diikuti. Tanpa sadar hatiku berbisik,”Aku ingin seperti dia!”

Ya. Nyoman Anjani. Aku mengidolakannya bukan karena ia cantik semata. Bukan. Di balik paras cantiknya, Nyoman memiliki sejuta cerita yang wajar dijadikan alasan mengapa ia layak menjadi citra cantiknya Indonesia. Mari kuperkenalkan.

1.Nyoman, Presiden Keluarga Mahasiswa ITB 2013-2014

[caption id="attachment_418954" align="aligncenter" width="576" caption="Nyoman dan Masa Himpunan Mahasiswa Mesin"]

14321372691112061051

[/caption]

Pada tahun 2013-2014 di ITB tersebar isu seorang mahasiswi mencalonkan diri sebagai Presiden KM ITB. ITB geger, karena ini kali kedua sejak berdirinya ITB ada perempuan yang mencalonkan jadi presiden organisasi kemahasiswaan terbesar di ITB itu. Namun isu bukan hanya isu. Isu itu benar adanya.  Dialah  Nyoman Anjani, wanita pemberani dan penyuka tantangan itu. Kegigihan, kerja keras dan gaya kepemimpinannya yang dekat dengan mahasiswa serta pembawaannya yang rendah hati, membuat Nyoman terpilih sebagai pemenang dalam Pemilu Raya K3M ITB 2013. Nyoman adalah presiden perempuan kedua yang pernah memimpin KM ITB, lembaga eksekutif tertinggi di kampus Ganeca ini. Sangat wajar bila di ITB jarang muncul wanita sebagai pemimpin karena ITB identik dengan fakultas teknik yang didominasi laki-laki. Namun, wanita cantik berdarah Sunda-Bali ini juga berasal dari jurusan yang didominasi kaum laki-laki yaitu Teknik Mesin.

Keputusan itu bermula saat kesibukannya mengerjakan tugas akhir dan mempersiapkan kelulusan, wanita berkacamata ini dihantui rasa bersalah karena tidak meninggalkan “warisan” apapun untuk kampus tercintanya. Dikarenakan itulah Nyoman bertekad memimpin kampus dalam pergerakan kemahasiswaan dan mendorong mahasiswa ITB untuk memberikan aksi nyata kepada masyarakat dan alam terkait salah satu peran mahasiswa sebagai agen perubahan.

2.Nyoman dan Ekspedisi Pelita Muda

Salah satu yang menjadi fokus Nyoman selama masa kepengurusannya di KM ITB adalah menumbuhkan kecintaan mahasiswa terhadap tanah air dan menumbuhkan kesadaran mahasiswa terhadap perannya. Menurut Nyoman, saat ini adalah saat yang tepat bagi mahasiswa untuk bergerak memberikan perubahan. Tidak hanya diam, mengkritisi pemerintahan dan menunggu pergerakan dari pemerintah saja. Pemuda bisa memberikan pergerakan nyata untuk perbaikan Indonesia. Visi yang dibawa Nyoman saat itu adalah “KM ITB menjadi pelita pergerakan kaum muda untuk Indonesia” dan Ekspedisi Pelita Muda sebagai program kerja andalannya.

Ekspedisi Pelita Muda adalah suatu gerakan pengabdian masyarakat dengan terjun langsung mengunjungi daerah-daerah tertinggal di Indonesia, menganalisa permasalahan dan kebutuhan masyarakatnya serta memberikan solusi berupa penerapan teknologi tepat guna. Ekpedisi ini dilaksanakan pada tanggal 6-23 Januari 2014. Daerah-daerah yang dikunjungi oleh tim Ekspedisi Pelita Muda adalah Pulau Siberut (Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat) dan Daerah Sumba Timur. Daerah tersebut dipilih sebagai hasil pertimbangan dari berbagai aspek serta data-data yang diperoleh dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Dengan adanya gerakan ini, Nyoman berharap dapat menumbuhkan kecintaan mahasiswa kepada alam dan Indonesia serta mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dan terjun langsung ke masyarakat, tidak hanya menuntut dan menunggu. ”Janganlah hanya mengutuki kegelapan, tapi jadilah pelita dimanapun engkau berada”, kata Nyoman.

3.Nyoman Seorang Pecinta Alam

[caption id="attachment_418950" align="aligncenter" width="432" caption="Nyoman Pecinta Alam"]

14321365882107724570

[/caption]

Saya pernah membaca artikel yang bunyinya seperti ini:

“Jika menginginkan pemimpin yang benar, carilah sosok yang faham dan mampu menjalankan filosofi pendaki gunung. Sebabnya ialah, tujuan pendakian bukan untuk mengumpulkan kekayaan hutan. Semata-mata ingin tiba di puncak tujuan. Setelah tiba di sana, ia tahu diri kapan harus turun dengan bekal secukupnya untuk pulang. Kadang bangkrut di tengah jalan.

Pendaki yang melulu makan di jalan, tidak dijamin tiba di puncak tujuan. Pendaki yang berlama-lama di puncak, pasti dihantam badai atawa racun belerang. Pendaki yang tidak berbekal keahlian, arogan, dan mental yang memble besar kemungkinan kesasar dan terpeleset masuk jurang. Pendaki harus rendah hati, peduli kepada masyarakat pinggiran. Karena jika ada apa-apa, merekalah garda terdepan yang bisa menolong”

Saya setuju dengan artikel tersebut. Benar. Tak hanya dekat dengan mahasiswa, Nyoman juga dekat dan mencintai alam. Finalis Putri Indonesia tahun 2010 ini telah menjelajah ke beberapa gunung di Indonesia. Gunung yang telah berhasil ia singgahi adalah Gunung Gede Pangrango (2.958 mdpl), Gunung Argopuro(3.088 mdpl), Gunung Arjuna (3.339 mdpl), Gunung Tambora (2.850 mdpl), Gunung Rinjani(3.726 mdpl), dan Gunung Semeru(3.676 mdpl). Wanita yang murah senyum ini melakukannya sebagai hobi. Kecintaannya pada alam Indonesia memupuk pula kecintaan Nyoman terhadap bangsa dan negaranya. Kegemarannya mendaki gunung membentuk Nyoman menjadi pribadi yang sabar, fokus, berkemauan keras, cerdas namun tetap rendah hati dan mau berbaur dengan sesama.

4.Nyoman Juga Seniman

[caption id="attachment_418951" align="aligncenter" width="432" caption="Salah Satu Lukisan Nyoman"]

1432136735999420787

[/caption]

Nyoman adalah wanita istimewa. Tidak cukup menjadi individu yang aktif dalam berorganisasi dan berbagai kegiatan sosial, Nyoman juga memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki semua orang. Melukis. Nyoman gemar melukis. Kebanyakan lukisan Nyoman beraliran Realist. Ia juga mengungkapkan bahwa kemampuannya dalam hal menulis bukanlah bakat, namun hasil kerja kerasnya dalam berlatih.

5.Nyoman: Pendidikan adalah utama. Kuncinya FOKUS!

[caption id="attachment_418952" align="aligncenter" width="400" caption="Lulus dengan Predikat Cumlaude"]

1432136843325341528

[/caption]

Dengan segudang kegiatan non-akademis, tidak membuat Nyoman menomor-dua-kan pendidikan. Menurutnya tugas utama mahasiswa adalah belajar. Ia menganggap kesibukannya di dunia kemahasiswaan sebagai wahana mencari hiburan semata. Ia juga berpesan bahwa kuncinya adalah fokus. Ketika sibuk berorganisasi, fokuslah berorganisasi. Ketika belajar, fokuslah belajar. Meskipun harus rela menunda kelulusannya karena jabatannya sebagai Presiden KM, namun gadis dengan segudang prestasi ini berhasil lulus dengan predikat cumlaude.

Cantik saja tidak cukup. Dengan perannya sebagai pemimpin, pengabdiannya kepada masyarakat, kecintaannya pada negeri, keistimewaannya sebagai seniman, dan menjunjung tinggi pentingnya pendidikan, Nyoman Anjani telah membuktikan Citra Cantik Indonesia layak disematkan padanya. Bahwa cantik bukan hanya dari fisik. Bahwa istimewa bukan hanya karena harta. Bahwa kualitas diri dan pengabdian yang bisa dilakukan untuk sesama adalah citra. Citra cantik sesungguhnya wanita Indonesia. Teruslah bergerak. Nyoman Anjani, lentera pergerakan wanita Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline