Lihat ke Halaman Asli

Nia Afriana

Temukan bahagiamu dengan berbagi dan mensyukuri apa yg dimiliki.

Tempat Eksotis dan Instagramable, Rest Area Heritage di KM 206 B Banjaratma

Diperbarui: 30 Desember 2021   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintu Utara KM 206 B Banjaratma, Foto Dok Penulis

Bagi pelancong yang berkendara  dari Jawa Tengah menuju Jakarta (ke arah Barat) melalui jalan tol, cobalah menepi di Rest Area bersejarah, tepatnya di KM 260 B Banjaratma area Tol Pejagan -- Pemalang, wilayah Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.  Rest area ini,  sangat  menarik untuk dikunjungi, karena bangunan rest area tersebut merupakan Bangunan bersejarah eks Pabrik Gula di masa Penjajahan Belanda, sehingga menimbulkan kesan iconic  yang sanga eksotis saat memandangnya. 

Selain itu Rest Area KM 260 B ini juga memiliki fasilitas yang lumayan lengkap, antara lain area parkir luas, toilet umum, ATM center, minimarket, bengkel darurat, dan SPBU. Jika lapar, jangan khawatir Anda juga bisa bersantap di area food court yang lokasinya berada di dalam Gedung. Menu makanan yang tersedia pun bisa dibilang lengkap. Selain makanan cepat saji, di sini Anda juga bisa menemukan masakan khas Brebes seperti telur asin dan kupat glabed.

Dari luar,  bangunan ini  terlihat sangat gagah,  dengan atap yang tinggi, pintu dan jendela berukuran besar dengan lengkungan khas Bangunan Kolonial. Kusen bercat putih. Tembok yang masih berdiri megah sebagian telah terkelupas plesterannya, menampakkan batu bata merah dengan  warna aslinya, seakan menunjukkan kepada semua orang akan  panjangnya perjalanan yang sudah dilaluinya. Saya jamin, kalian akan jatuh cinta dan betah berlama-lama disana.

Sisi Kanan Dari Pintu Utara, Foto Dok Penulis

Apa kata sejarah?

Pabrik Gula Banjaratma atau Suikerfabriek Bandjaratma merupakan perusahaan industri gula yang dibangun pada tahun 1908 oleh Handelsvereniging Amsterdam (HVA) yang merupakan perusahaan perkebunan Belanda berpusat di Amsterdam. Lokasi Pabrik Gula Banjaratma ini terletak di desa Banjaratma, Bulakamba, Brebes, di atas lahan seluas 25 hektar. 

Namun PG Banjaratma ini baru mulai beroperasi di tahun 1913. Selain bangunan pabrik,  dalam kompleks tersebut juga  berdiri  beberapa  bangunan penunjang lainnya,  antara lain  perumahan pegawai,  rumah administratur pabrik (Besaran), lahan perkebunan tebu dan jalur kereta lori untuk mengangkut tebu,. Secara keseluruhan tata ruang tersebut mendukung proses produksi mulai dari tebu sampai menjadi gula di pabrik tersebut.

Pabrik Gula Banjaratma sempat berhenti beroperasi pada tahun 1932, karena mengalami kekurangan modal, akibat dampak dari Krisis Malaise yang terjadi sekitar tahun 1930-an. Pada saat itu ekonomi dunia mengalami titik kritis yang mengakibatkan beberapa perusahaan gulung tikar. Namun dengan upaya keras, akhirnya beberapa tahun kemudian perusahaan industri gula Banjaratma ini kembali bangkit dan beroperasi kembali.

Pada tahun 1957, perusahaan industri gula Banjaratma ini dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, hal tersebut menandakan berakhirnya kepemilikan Pabrik Gula Banjaratma dari tangan Belanda yang diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Sayang sekali pabrik gula tersebut hanya bisa beroperasi sampai tahun 1997. Pabrik Gula Banjaratma berhenti beroperasi karena kerugian terjadi secara terus menerus, biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih dapat digunakan dipindahkan ke pabrik gula lain seperti Pabrik Gula Jatibarang untuk menggantikan kerusakan mesin di pabrik gula tersebut.

 Hampir 20 tahun kompleks pabrik gula ini terbengkalai sehingga memberikan kesan angker. Sebagaian besar bangunan pabrik dan rumah karyawannya banyak menggalami kerusakan. Keberadaan proyek pembangunan Tol Trans-Jawa sudah pasti  berdampak juga pada PG Banjaratma ini, saat itu area pabrik hampir tergusur oleh proyek jalan Tol. Namun bangunan PG Banjaratma yang termasuk cagar budaya dan memiliki nilai sejarah ini berhasil dipertahankan lalu  pada akhirnya disulap menjadi sebuah rest area yang sangat iconic pada Mei 2018, Dan pada akhirnya dioperasikan mulai tanggal  17 Maret 2019, oleh PT. PP Sinergi Banjaratma.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline