Skincare ialah produk yang digunakan pria dan wanita dalam menjaga kesehatan kulit. Penggunaan skincare secara rutin mampu membuat kita mendapatkan manfaat yang tak terduga, seperti membuat kulit cerah, memudarkan bekas jerawat, mengatasi warna kulit yang tidak merata, menjaga kelembapan kulit dan masih banyak yang lainnya.
Tingginya permintaan skincare dalam masyarakat saat ini membuat banyak brand skincare yang bermunculan dengan beragam formula untuk berlomba-lomba menarik minat komsumen agar menggunakan produk yang mereka tawarkan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan artis Korea sebagai brand ambassador (BA).
Kita bisa melihat bahwasanya hal-hal yang berbau Korea saat ini menjadi fokus utama masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang menggemari musik, makanan, drama, kebudayaan dan segala hal yang berkaitan dengan Korea.
Drama Korea, mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat Indonesia. Beberapa drama yang sangat popular salah satunya adalah drama dengan judul Twenty Five Twenty One (2022). Drama ini diperankan oleh Kim Tae-ri yang berperan sebagai anak SMA. Artis kelahiran Seoul, 24 April 1990 ini dinilai berhasil menghipnotis penonton. Kim Tae-ri dinilai masih layak untuk mendapatkan peran anak SMA karena ia memiliki wajah yang bersih dan awet muda. Salah satu cara ia menjaga kesehatan kulitnya adalah dengan menggunakan skincare. Tidak hanya Kim Tae-Ri, banyak artis Korea yang rutin menggunakan skincare. Melihat wajah artis yang mulus dan glowing inilah yang menyebabkan banyaknya masyarakat Indonesia khususnya produsen brand lokal tertarik untuk menjadi artis Korea sebagai brand ambassador.
Demam k-pop ini memberikan pengaruh yang besar baik dalam dunia hiburan hingga di ranah bisnis. Lantas apa yang membuat brand lokal banyak menggunakan artis Korea sebagai brand ambassador produk skincare?
Alasan utama digunakannya artis korea adalah karena produsen ingin mempersuasif masyarakat untuk membeli produknya dengan mengiming-imingi konsumen mendapatkan wajah halus, bersih dan awet muda bak artis Korea.
Untuk menarik lebih banyak perhatian masyarakat biasanya suatu brand akan menambahkan photocard beserta tanda tangan brand ambassador tersebut. Jadi, pembeli tidak hanya mendapatkan produk skincare tetapi juga mendapatkan photocard beserta tanda tangan. Misalnya seperti produk Scarlett Whitening yang menjadi Twice sebagai brand ambassador. Jadi, siapa yang membeli produk dari Scarlett Whitening akan mendapatkan photocard dari member Twice.
Memanfaatkan keuntungan dari fans fanatik. Produsen memanfaatkan situasi hebohnya demam korea di Indonesia. Jika idola kita menjadi brand ambassador, maka muncul keinginan untuk mempromosikanya secara gratis. Hal ini digunakan produsen sebagai cara meningkatkan penjualan produk. Selain itu, konsumen akan diiming-iming memiliki wajah bak artis tersebut.
Produsen harus mencari cara yang tepat untuk mempersuasif masyarakat agar membeli produk yang ditawarkan. Jika melihat situasi yang sudah dijelaskan tadi, maka teknik yang tepat yang digunakan produsen atau brand dalam memasarkan produknya ialah dengan menggunakan Teknik Ganjaran.
Teknik ganjaran ialah teknik persuasif yang dilakukan dengan cara membujuk seseorang dengan memberikan harapan. Dalam hal ini harapan yang diberikan kepada konsumen ialah mendapat wajah cerah, bersih dan awet muda seperti artis Korea. Selain itu juga konsumen diiming-imingi akan mendapat photo card dari brand ambassador produk tersebut.