Lihat ke Halaman Asli

Fitri Nurrahmaniah

Mahasiswa Profesi Fisioterapi

Bahaya Fitness Tanpa Personal Trainer

Diperbarui: 18 Oktober 2023   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Saat ini, cara menjaga kesehatan sangatlah beragam. Dapat dimulai dari hal sederhana seperti memperbaiki pola makan dan pola hidup mengingat banyaknya penyakit yang dapat menyerang imun tubuh manusia. Banyak cara untuk tetap menjaga pola hidup agar selalu sehat, salah satunya dengan fitness. Masyarakat sering kali beranggapan bahwa fitness tidak perlu dilakukan karena aktivitas sehari-hari seperti menyapu, membersihkan rumah sudah termasuk dalam menjaga kebugaran tubuh. Terdapat kekeliruan pada persepsi tersebut karena tubuh manusia membutuhkan maintenance yang jelas berbeda dengan melakukan kegiatan disetiap harinya. Cidera biasanya terjadi dari level yang rendah hingga sangat tinggi mengakibatkan perubahan yang sangat cepat.

Fitness dapat dilakukan oleh siapapun dengan rentan usia berapapun dan akan sangat lebih baik apabila dimulai sejak masih kanak-kanak, karena seperti yang kita ketahui anak-anak saat ini dengan adanya teknologi membuat kebanyakan aktivitas anak dilakukan di dunia digital dan aktivitas fisik berkurang drastis

Selain itu, cukup banyak persepsi masyarakat yang juga mengatakan adanya persamaan fitness dan gym. Secara terminologi gym merupakan latihan yang menggunakan beban, lain halnya dengan fitness karena lebih pada kebugaran yang dapat dilakukan tanpa beban seperti jalan sehat. Walau adanya perbedaan signifikan antara gym dan fitness, tetap saja fitness membutuhkan personal trainer terutama bagi pemula. Personal trainer disini dapat membantu untuk memberikan pemahaman mengenai edukasi manfaat dan tujuan, pemberian dosis latihan dan resiko cidera yang kemungkinan terjadi serta penanganan awal

Resiko cidera bagi pemula fitness tanpa adanya pengawasan personal trainer seperti Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) yaitu rasa nyeri setelah melakukan latihan dan biasanya terjadi saat 12-24 jam setelah berolahraga. Resiko cidera tersebut rentan terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai repetisi dan beban sesuai batas kemampuan.

Tenaga kesehatan khususnya fisioterapi diharapkan untuk selalu mengedukasikan kesalahpahaman pada masyarakat mengenai yang suatu yang benar dan salah sehingga kesalahpahaman tersebut dapat dikoreksi agar dapat memperbaiki perspektif masyarakat terutama mengenai pentingnya menjaga kebugaran tubuh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline