Lihat ke Halaman Asli

Hujan

Diperbarui: 2 Desember 2024   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit menangis dalam sepi yang tak terucap

air matanya jatuh menggenangi permukaan bumi

angin bertiup berderak menabrak benda yang ada

pepohonan menggigil kedinginan dan kuyup

--

suara gemuruh guruh di kejauhan

seakan mengejar angin yang berlari kencang

deras hujan mengetuk genting bertalu-talu

seperti tangan asing yang tak pernah ada

--

di bawah pohon terlihat kucing meringkuk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline