Lihat ke Halaman Asli

nia s_n

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

"The Purge: Anarchy," Malam Terkutuk bagi Mereka yang Tidak Memiliki Apa-apa

Diperbarui: 24 Juni 2020   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar uproxx.com

Selama pandemi covid ini, pemerintah membuat peraturan untuk tetap melakukan aktifitas #dirumahsaja. Dan begitu pun keluarga saya, yang mengikuti aturan tersebut. Selama dirumah, tentu saja, kami jenuh dengan aktifitas yang begitu saja, setiap harinya.

Maka saya dan adik saya memutuskan untuk menonton film saat ada waktu luang, atau dimalam hari sebelum kita tidur, banyak sekali film yang kita tonton, dan kami memilih random. Saat kami search ternyata ada film yang menarik perhatian kami, akhirnya kami memilih film #thepurge dari yang lainnya.

Nah saya akan membahas sedikit film ini dan memberikan sedikit penilaian kedalam persfektif islamiahnya.

Film yang menceritakan tentang sebuah program yang dibuat oleh Amerika Serikat pada masa depan.

Program untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, dan menjadikan orang yang memiliki dendam terhadap orang lain, agar melakukan apapun yang mereka inginkan seperti melakukan kejahatan dan pembunuhan agar dendam mereka terbalas, seolah-olah mereja raja yang dapat berbuat apa saja.

Proram itu disebut "hari pembersihan" dikatakan demikian karena, pemerintah negara tersebut ingin negaranya aman, tentram tidak adanya gangguana dari orang-orang yang miskin atau pengangguran dimana-mana.

Film ini menarik perhatian saya karena adegan demi adegan yang dilakukan dalam film tersebut sangat lah keji, dimana " hari pembersihan" itu dimulai pada pukul tujuh malam dan sampai pada pukul tujuh yang ditandai dengan suara sirene disetiap sudut kota, untuk menandai awal dan berakhirnya program itu.

Yang seharusnya jadi waktu untuk beristirahat, dari aktifitas seharian, berkumpul kembali dengan keluarga dirumah. Tetapi dalam film tersebut membuat para keluarga sangat was-was karena takut jika ada orang yang ingin menerobos masuk kedalam rumah untuk membalaskan dendamnya.

Tak berbeda dari seri lainnya.

The Purge tetap menampilkan adegan kekerasan yang sangat brutal, mereka memakai topeng sambil bernyanyi-nyanyi di sepanjang jalan, untuk menakuti korban-korbannya, tidak lupa dengan senjata yang menempel ditangan mereka, yang siap kapan saja bisa mereka todongkan kepada korban-korbannya.

dan pada malam itu seolah menjadi "surga" untuk para mereka yang merayakan "hari pembersihan" itu, dan sebaliknya menjadi hari terkutuk bagi mereka yang tidak bisa melakukan apapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline