Lihat ke Halaman Asli

Reaktor Inti dan Pemercepat Partikel: Teknologi dalam Pengembangan Fisika Nuklir

Diperbarui: 14 Oktober 2024   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Reaktor Inti dan Pemuatan Partikel: Teknologi dalam Pengembangan Fisika Nuklir

      Fisika nuklir adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari struktur, dinamika, dan reaksi yang terjadi di dalam inti atom. Dua teknologi utama dalam bidang ini adalah reaktor inti dan pemercepat partikel. Kedua teknologi ini memainkan peran penting dalam penelitian ilmiah, teknologi energi, serta aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk kedokteran, industri, dan lingkungan. Artikel ini akan menguraikan peran dan prinsip kerja reaktor inti dan pemercepat partikel.

Reaktor Inti

         Reaktor inti atau reaktor nuklir adalah perangkat yang dirancang untuk memulai, mengontrol, dan mempertahankan reaksi fisi nuklir berantai. Reaksi fisi adalah proses di mana inti atom berat, seperti uranium-235 atau plutonium-239, dibelah menjadi inti yang lebih kecil, melepaskan energi dalam bentuk panas dan radiasi. Energi panas ini kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Reaktor inti terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk bahan bakar nuklir (seperti uranium atau plutonium), moderator (biasanya air atau grafit) untuk memperlambat neutron, pendingin untuk menyerap panas dari reaksi, dan batang kendali yang terbuat dari bahan penyerap neutron (seperti boron atau kadmium) untuk mengatur laju reaksi.

       Proses kerja reaktor nuklir dimulai ketika inti atom bahan bakar dibombardir dengan neutron, menyebabkan fisi dan pelepasan energi. Neutron yang dihasilkan dari fisi kemudian memicu reaksi berantai dengan inti atom lainnya. Agar reaksi ini tetap terkendali dan tidak menjadi berlebihan, batang kendali digunakan untuk menyerap sebagian neutron. Reaktor nuklir tidak hanya penting dalam pembangkitan energi, tetapi juga digunakan dalam produksi isotop radioaktif untuk kedokteran, penelitian material, dan pelatihan reaktor. Dalam kedokteran, misalnya, isotop seperti iodine-131 digunakan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit tiroid, sementara isotop lain digunakan dalam pencitraan diagnostik dan terapi kanker.

Pemuatan Partikel

        Pemuatan partikel atau akselerator partikel adalah perangkat yang digunakan untuk mempercepat partikel bermuatan, seperti proton, elektron, atau ion, hingga kecepatan sangat tinggi, sering mendekati kecepatan cahaya. Akselerator ini memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang, mulai dari penelitian dasar fisika hingga aplikasi medis dan industri. Ada beberapa jenis akselerator partikel, tetapi yang paling umum adalah akselerator linier (linac) dan akselerator melingkar, seperti sinkrotron dan siklotron. Pada akselerator linier, partikel bermuatan dipercepat sepanjang jalur lurus oleh medan listrik yang terus meningkat. Sementara itu, dalam akselerator melingkar, partikel bergerak dalam lintasan melingkar dengan bantuan medan magnet, dan terus dipercepat oleh medan listrik pada setiap lintasan.

        Dalam penelitian fisika partikel, akselerator partikel digunakan untuk mempelajari struktur fundamental materi dan gaya-gaya dasar alam semesta. Misalnya, akselerator partikel terbesar di dunia, Large Hadron Collider (LHC) di CERN, digunakan untuk menabrakkan proton dengan energi sangat tinggi. Tabrakan ini memungkinkan ilmuwan mempelajari partikel-partikel subatomik dan memahami fenomena seperti keberadaan Higgs boson. Selain itu, akselerator partikel juga memiliki aplikasi dalam kedokteran, khususnya dalam terapi kanker. Terapi proton, misalnya, menggunakan proton yang dipercepat untuk menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker dengan lebih tepat dan efektif daripada terapi radiasi konvensional. Dalam bidang industri, akselerator digunakan dalam proses pembuatan semikonduktor, sterilisasi, dan analisis material.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline