Lihat ke Halaman Asli

Titrasi Asam dan Basa Kimia SMA XI

Diperbarui: 3 Juli 2023   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

  Pengertian Titrasi Asam Basa

Titrasi asam-basa adalah metode analitik kimia di mana larutan standar asam atau basa dengan konsentrasi yang diketahui digunakan untuk menentukan konsentrasi asam atau basa yang tidak diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa juga dapat digunakan untuk menentukan keasaman atau kebasaan suatu larutan. Dalam titrasi asam-basa, sejumlah larutan standar asam atau basa yang diketahui secara perlahan ditambahkan ke larutan sampel asam atau basa yang akan dianalisis. Perubahan larutan sampel diamati dengan menggunakan instrumen seperti indikator dan pH meter. Adapun istilah-istilah yang terdapat dalam titrasi asam basa, yaitu:

  • Titran/ titer yaitu larutan standar yang telah diketahui identitasnya dan digunakan untuk mentitrasi larutan sampel. Titran terletak di buret.
  • Titrat yaitu larutan yang dicari tau konsentrasinya, titrat terletak pada erlenmeyer.
  • Titik ekuivalen yaitu Titik ekivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi (mol asam=mol basa).
  • Titik akhir titrasi yaitu titik ketika titrasi telah selesai, biasanya ditentukan dengan perubahan warna pada titrat dengan indicator.

Prinsip Titrasi Asam Basa 

       Prinsip dasar titrasi asam-basa adalah reaksi kimia antara asam dan basa, menghasilkan garam dan air. Reaksi ini dapat diwakili oleh persamaan kimia berikut:

Asam (HA) + Basa (BOH) Garam (BA) + Air

 Dalam titrasi asam-basa, larutan standar asam atau basa secara perlahan ditambahkan ke dalam larutan sampel asam atau basa yang akan dianalisis. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan buret yang memungkinkan penambahan larutan standar dalam jumlah yang diketahui dengan tepat. Proses titrasi memantau perubahan yang terjadi pada larutan sampel. Perubahan ini dapat diamati dengan menggunakan indikator yang berubah warna pada pH tertentu. Indikator ini membantu menentukan titik ekivalen di mana jumlah mol asam dan basa yang bereaksi secara stoikiometri adalah sama.

 

Cara Mengetahui Titik Ekivalen 

Titik ekivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi (mol asam=mol basa). Pada titik ekivalen, jumlah mol asam dan basa yang bereaksi secara stoikiometri adalah sama, sehingga reaksi berhenti. Titik ekivalen ditunjukkan dengan perubahan nyata pada indikator atau perubahan pH larutan sampel. Mengingat jumlah larutan standar yang akan ditambahkan dan konsentrasi larutan standar yang diketahui, konsentrasi asam atau basa dalam larutan sampel dapat dihitung.

Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa

  • Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
  • Titrasi ini melibatkan larutan basa kuat yang ditambahkan kedalam larutan asam lemah. Dalam titrasi ini basa kuat berperan sebagai titran dan asam lemah berperan sebagai titrat.
  • Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
  • Titrasi asam/basa kuat, juga disebut titrasi netralisasi, melibatkan reaksi antara larutan asam kuat dan basa kuat. Dalam titrasi ini, asam kuat dan basa kuat bereaksi secara stoikiometri membentuk garam dan air. Proses titrasi dimulai dengan menambahkan larutan asam kuat yang telah diketahui konsentrasinya ke dalam Erlenmeyer atau labu titrasi. Larutan basa kuat yang telah diketahui konsentrasinya kemudian secara perlahan dititrasi menjadi larutan asam kuat sambil mengamati perubahan yang terjadi.
  • Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah
  • Titrasi asam kuat -basa lemah adalah jenis titrasi asam-basa di mana larutan asam kuat dengan konsentrasi yang diketahui ditambahkan ke larutan basa lemah dan dianalisis. Dalam proses ini, asam kuat bereaksi secara stoikiometri dengan basa lemah untuk membentuk garam dan air. Proses titrasi dimulai dengan menambahkan larutan asam kuat secara perlahan ke dalam larutan basa lemah dalam Erlenmeyer atau labu titrasi. Perubahan yang terjadi selama penambahan larutan asam dapat dipantau dengan indikator atau pH meter. Pada awal titrasi, larutan basa lemah memiliki pH tinggi, tetapi ketika larutan asam kuat ditambahkan, pH berangsur-angsur turun. Indikator yang dipilih harus memiliki kisaran perubahan warna yang sesuai dengan nilai pH yang diharapkan di sekitar titik ekivalen.
  • Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah
  • Titrasi asam-basa lemah adalah jenis titrasi asam-basa di mana reaksi terjadi antara larutan asam lemah dan basa lemah. Titrasi ini tidak membentuk garam yang stabil, melainkan reaksi ionisasi parsial antara asam lemah dan basa lemah. Proses titrasi dimulai dengan menambahkan larutan asam lemah ke dalam erlenmeyer atau labu titrasi. Kemudian perlahan tambahkan larutan basa lemah ke larutan asam lemah dan amati perubahannya. Perubahan yang diamati dapat berupa perubahan warna indikator atau perubahan pH yang dapat dideteksi dengan pH meter. Pada awal titrasi, larutan asam lemah memiliki pH rendah, dan penambahan larutan basa lemah secara bertahap meningkatkan pH.

Rumus Titrasi Asam Basa

a. Ma. Va. = b. Mb. Vb

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline