Salam sehat semuanya, pada artikel sebelumnya kita sudah membahas terkait sejarah penemuan atom, struktur atom, bilangan kuantum, dan konfigurasi elektron nih teman-teman. Nah, sekarang kita akan membahas tentang elektron valensi. Sebelumnya kita sudah belajar mengenai konfigurasi elektron, elektron valensi ini memiliki kaitan atau ada hubungannya dengan konfigurasi elektron yang sudah kita pelajari sebelumnya. Maka dari itu, jika kalian lupa terkait materi konfigurasi elektron, bisa dibaca kembali ya artikel mengenai konfigurasi elektron.
Elektron valensi merupakan elektron yang terdapat pada kulit terluar (kulit valensi). Dalam kimia, elektron valensi adalah elektron suatu atom yang dapat ikut membentuk ikatan kimia dengan atom lain. Elektron valensi yang ada dalam atom netral bebas dapat bergabung dengan elektron valensi atom lain untuk membentuk ikatan kimia. Dalam ikatan kovalen tunggal, dua atom menyumbangkan elektron valensi untuk membentuk pasangan kovalen. Mirip dengan elektron kulit yang lebih rendah, elektron valensi memiliki kemampuan untuk menyerap atau melepaskan energi dalam bentuk foton. Perolehan atau kehilangan energi dapat menyebabkan elektron berpindah kulit (melompat) atau bahkan lepas dari atom dan kulit valensinya, kondisi ini sering disebut dengan "eksitasi atom". Elektron dapat keluar dari kulit valensi dan meninggalkan atom, hal ini dikenal sebagai ionisasi yang bertujuan untuk membentuk ion positif. Ketika elektron kehilangan energi (foton dipancarkan), ia dapat pindah ke kulit dalam yang terisi tidak penuh.
Pada unsur golongan utama (A), elektron pada kulit terluar adalah elektron valensi. Pada unsur golongan utama, elektron valensi merupakan elektron pada kulit terluar dan memiliki bilangan kuantum utama n paling tinggi. Sederhananya, jumlah elektron valensi suatu atom bergantung pada konfigurasi elektronnya.
Dalam logam transisi (B), beberapa elektron kulit yang lebih rendah juga merupakan elektron valensi, kulit valensinya terdiri dari sub kulit ns dan sub kulit (n-1)d. Berbeda dengan unsur golongan utama (A), elektron valensi logam transisi dapat diartikan sebagai elektron yang berada di luar konfigurasi inti gas mulia. Oleh karena itu, elektron d dari logam transisi umumnya berperilaku seperti elektron valensi, bahkan jika mereka tidak berada di kulit valensi.
Elektron valensi dapat menentukan sifat kimia suatu unsur dan apakah unsur tersebut dapat berikatan dengan unsur lain. Selain itu, elektron valensi juga memiliki hubungan atau kaitan atas konduktivitas listrik suatu unsur. Oleh karena itu, unsur dapat dikelompokkan sebagai logam, nonlogam, atau semikonduktor (atau semilogam).
- Unsur logam pada umumnya dalam keadaan padat memiliki konduktivitas listrik yang tinggi . Logam memiliki kemungkinan elektron valensi lebih sedikit daripada nonlogam karena logam berada di sebelah kiri nonlogam di setiap baris tabel periodik. Namun, energi ionisasi elektron valensi atom logam kecil, dan dalam keadaan padat elektron valensi ini relatif bebas untuk meninggalkan atom dan berikatan dengan atom terdekat lainnya. Elektron "bebas" semacam itu dapat bergerak di bawah pengaruh medan listrik, dan gerakannya melibatkan arus listrik. Ini terlibat dalam konduktivitas listrik logam.
- Unsur non-logam memiliki konduktivitas listrik yang rendah. Unsur non-logam bertindak sebagai isolator. Unsur-unsur ini berada di sisi kanan tabel periodik dan memiliki setidaknya setengah kulit valensi (kecuali boron). Energi ionisasinya tinggi dan nsur-unsurnya adalah konduktor listrik yang buruk, karena elektron cenderung meninggalkan atom ketika terkena medan listrik.
- Semikonduktor mempunyai konduktivitas listrik antara logam dan non-logam. Semikonduktor juga berbeda dari logam dalam hal konduktivitasnya yang meningkat dengan meningkatnya suhu.
Elektron valensi dapat digunakan untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya. Dalam system periodik, unsur diklasifikasikan ke dalam: blok, perioda, dan golongan.
- Blok
Dalam system periodik unsur, terdapat empat blok, yaitu: blok s, blok p, blok d. Blok unsur dapat didasarkan pasa sub kulit terakhir yang diisi oleh elektron. Contohnya:
Berdasarkan gambar diatas, sub kulit terakkhirnya adalah sub kulit p, oleh karena itu Na termasuk dalam unsur blok p.
- Perioda
Perioda memperlihatkan jumlah kulit yang dimiliki oleh atom suatu unsur. Jumlah kulit dapat dilihat dari harga n terbesar dalam konfigurasi elektronnya. Contohnya: