Lihat ke Halaman Asli

Ni Made Susanti

Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPA, Universitas Pendidikan Ganesha /Guru IPAS di SMK Negeri 2 Kintamani

Filsafat sebagai Studi Teoritis dan Studi Praktis : Hubungannya dengan teori dan Aspek-Aspek Pendidikan

Diperbarui: 22 Oktober 2023   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Filsafafat sebagai Studi teoritis

Filsafat merupakan pencarian pemahaman tentang nilai dan kenyataan melalui cara spekulatif. Hal ini mendorong manuisa untuk mengenali diri, dunia tempat mereka hidup, dan bergerak serta rasa memiliki. Pendidikan memiliki peran dari segi filosofis berbeda. Pendidikan seperti halnya filsafat berkaitan dengan kehidupan manusia. Berbagai bidang filsafat mempunyai pengaruh besar terhadap aspek Pendidikan seperti prosedur, proses Pendidikan, kebijaka, perencanaan, pelaksanaan baik dari aspek teoritis maupun praktis.

a. Pentingnya Filsafat 

Filsafat. Kata filosofi diturunkan dari dua kata Yunani yaitu 'phileo' (cinta) dan 'Sophia' (kebijaksanaan). Secara harfiah filosofi berarti cinta akan kebijaksanaan. Dalam hal ini filsafat merupakan sifat keberadaan, fondasi pengetahuan yang mengarahkan seseorang melakukan penyelidikan untuk menemukan kebenaran dan mencapai kebijaksanaan guna menunjang kehidupan mereka.

Filsafat adalah upaya rasional untuk melihat dunia secara keseluruhan. Filsafat sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Namun dalam perkembangan peradaban manusia, permasalahan kehidupan semakin bertambah kompleks dan membutuhkan jawaban praktis dan realistis. Filsafat teoritis belum mampu memberikan jawaban yang tepat tentang kebenaran. Dari permasalahan tersebut, manusia melakukan lompatan besar di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kedokteran, dan pendidikan

Filsafat sangatlah penting. Filsafat memberikan kontribusi menyediakan kerangka kerja untuk pemahaman dan ide-ide generative, metode refleksi dan analisis, dan disiplin untuk pengembangan kapasitas refleksi dan pertimbangan rasional. Di Lembaga Pendidikan inilah cara hidup ditentukan oleh filosofi untuk menjalani kehidupan yang dikembangkan, diajarkan, dan dialami.

b. Filosofi Pendidikan

Dalam Pendidikan terdapat pendidik dan peserta didik. Pendidik adalah mereka yang membimbing, mengarahkan, dan membentuk. Yang dididik artinya hidup dalam nilai normalisasi yang dinormalisasi. Sekolah merupakan tempat setiap individu diarahkan, dibentuk dalam keteraturan nilai-nilai yang telah ditetapkan untuk ditaati dan dilaksanakan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, atau karakter peserta didik. Dalam hal ini filsafat berperan pada semua dimensi kehidupan manusia.

Filosofi dan Pendidikan memiliki pengaruh hubungan yang sangat kuat. Secara filosofis Pendidikan senantiasa mengalami perkembangan. Filosofi Pendidikan memberikan informasi kepada pendidik terhadap strategi dan metode pembelajaran. Sangat penting bagi pendidik mengetahui filosofi Pendidikan karena self assessment dan kemampuan berpikir kritis berpengaruh dalam pembelajaran. Pendidik harus mempertimbangkan implikasi dari apa yang mereka lakukan di kelas sebelum berinteraksi dengan peserta didik. Filsafat Pendidikan juga berdampak pada gaya mengajar pendidik. Penelitian terus menyelidiki dampak gaya mengajar yang berbeda dari berbagai berbagai lingkungan belajar. Pendidik tetap menjalankan tugasnya meningkatkan penyampaian kurikulum untuk memenuhi kebutuhan individu peserta didik.

  • Fungsi Pendidikan

Fungsi Pendidikan yaitu 1) mengembangkan kapabilitas dan membentuk karakter, kepribadian, dan landasannya. 2) berfungsi sebagai transformasi budaya. 3) mentransfer nilai untuk menjaga keutuhan dan persatuan Masyarakat. 4) melatih kemandirian. 5) upaya mempersiapkan generasi muda untuk memainkan peran tertentu di Masyarakat masa depan. 6) transfer ilmu sesuai peran yang diharapkan (Gandhi, W., 2011)

  • Hubungan Filsafat dan Pendidikan

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu yang dimulai dengan keraguan. Sementara filsafat dimulai dengan keduanya. Melalui Pendidikan, anak mendapatkan apa yang ingin dicapai, apa yang seharusnya dihasilkan melalui kegiatan Pendidikan. Filsafat dan Pendidikan memberikan putaran terpadu untuk semua Upaya Pendidikan. Semua Upaya saling berhubungan sehingga ada kesinambungan. Pendidikan memungkinkan pendidik menilai terkait dengan tujuan mana yang telah dicapai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline