Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Bermakna Asistensi Mengajar di SLB Putra Jaya

Diperbarui: 10 Juni 2023   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Asistensi Mengajar di satuan pendidikan merupakan suatu program yang dicanangkan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa prodi pendidikan. Asistensi Mengajar di satuan pendidikan atau biasa disingkat dengan AM menjadi salah satu program MBKM yang telah dilaksanakan oleh kampus Universitas Negeri Malang. Program ini dilaksanakan guna menyiapkan mahasiswa dalam bidang pendidikan dan khusunya memperdalam ilmunya dengan cara memberikan pembelajaran kepada siswa atau dengan kata lain menjadi seorang guru, pelatih, fasilitator dan lain sebagainya. Melalui Asistensi Mengajar, mahasiswa akan diarahkan untuk memperdalam, mengembangkan serta mempraktikkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. 

Dibawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing, mahasiswa melaksanakan program Asistensi Mengajar secara kolaboratif bersama kelompok yang akan menjadi tim kerja sama selama pelaksanaan program. Asistensi Mengajar ini dilaksanakan pada satuan pendidikan formal selama 20 minggu atau  1 semester. Muatan program ini setara dengan 20 sks, dimana beberapa mata kuliah akan dikonversi dengan jumlah maksimal 20 sks, termasuk mata kuliah PPL dan KKN.

Sebelum melakukan pemilihan tempat Asistensi Mengajar, mahasiswa akan melakukan pedaftaran pada laman PPL UM dan MBKM UM. Pada mahasiswa prodi Pendidikan Luar Biasa, akan khusus ditempatkan pada satuan pendidikan yang sesuai dengan prodi seperti Sekolah Luar Biasa (SLB). Pada kesempatan ini, saya dan tim kelompok yang berjumlah 6 orang mendapat tempat di Sekolah Luar Biasa Putra Jaya. Sekolah ini beralamat di Jl. Nusa Indah No. 11/A Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi sekolah ini sangat strategis sehingga dapat dijangkau dengan mudah. Di SLB Putra Jaya terdapat beberapa jenjang pendidikan mulai dari SDLB, SMPLB, dan SMALB. Ketunaan yang ada juga beragam, diantaranya Tunagrahita, Tunarungu, Autis, dan Tunadaksa.

Dalam pelaksanaan Asistensi Mengajar di sekolah tersebut, terdapat beberapa tahapan diantaranya perencanaan, pelaksanaan, desiminasi hasil kegiatan, dan pembuatan laporan. Pada program Asistensi Mengajar ini, tidak hanya terdiri dari kegiatan akademik, namun juga mencangkup kegiatan non akademik, administrasi sekolah, serta publikasi. Dengan demikian saya serta rekan-rekan kelompok menyusun perencanaan program-program yang akan dilaksanakan selama 20 minggu di SLB Putra Jaya dibawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing serta persetujuan dari pihak sekolah.

Mengacu pada tahapan program Asistensi Mengajar, tahapan pertama adalah perencanaan, dimana pada tahap ini saya beserta rekan kelompok melakukan observasi sekolah dengan tujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah serta melakukan identifikasi kebutuhan terkait pembelajaran di sekolah. Tahap perencanaan ini saya lakukan selama beberapa hari mulai dari tanggal 24 Januari -- 4 Februari. Dengan waktu yang diberikan selama 2 minggu, saya dan rekan kelompok melakukan observasi serta segera menyusun rencana kegiatan. Penyusunan rencana kegiatan tersebut saya lakukan baik di kampus, di sekolah, maupun lewat group watshapp. Setelah itu saya mengajukan rancangan kegiatan kepada kepala sekolah dan koordinator sekolah untuk segera di setujui.

Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan kurang lebih selama 18 minggu di sekolah, saya bersama rekan melaksanakan rencana kegiatan yang telah disetujui oleh pihak sekolah. Pada saat itu saya ditempatkan untuk mengajar dan mendampingi siswa kelas II SDLB. Di kelas tersebut terdapat 6 siswa dengan ketunaan yang berbeda-beda serta taraf yang berbeda pula, mulai dari tunagrahita, tunarungu dan autis. Berkaitan dengan pelaksanaan tersebut, khusus bidang akademik, saya melaksanakan praktik mengajar, pendampingan siswa saat kegiatan belajar mengajar, menyiapkan media pembelajaran, dan penyusunan modul ajar. Praktik mengajar yang dilakukan juga memiliki tahapan mulai dari penyusunan modul ajar, praktik mengajar dengan terbimbing, praktik mengajar secara mandiri, dan melakukan penilaian.

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Selain pada bidang akademik, pada bidang non akademik juga terdapat berbagai kegiatan yang saya lakukan, mulai dari pendampingan kegiatan vokasi baik vokasi batik, tata rias, tata boga, pendampingan ekstra tari, musik dan pramuka, mengadakan Workshop Design Canva dengan sasaran guru, pendampingan kegiatan Pondok Romadhon, membuat Pojok Literasi Orang Tua, dan pengadaan Seminar Parenting. Untuk kegiatan pendampingan vokasi dan ekstrakurikuler, saya laksanakan pada hari tertentu mulai dari hari rabu sampai hari jumat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah, serta dilakukan secara bergantian dengan tim kelompok.

Lingkup yang terakhir adalah administrasi dan publikasi, pada bidang administrasi saya dan rekan kelompok melakukan beberapa kegiatan seperti membantu pihak sekolah pada pembuatan pamflet PPDB tahun ajaran 2023/2024, mengurus persuratan untuk pemateri seminar parenting dan mengelola sosial media milik sekolah seperti Instagram, serta mendokumentasikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. Sedangkan pada publikasi, saya memiliki tugas untuk menyusun laporan kegiatan selama Asistensi Mengajar, menyusun artikel, esai serta video pengalaman Asistensi Mengajar di SLB Putra Jaya.

Setelah melaksanakan program-program yang telah direncanakan tersebut, saya selanjutnya menyusun laporan dan mengerjakan luaran yang telah ditentukan seperti esai pengalaman Asistensi Mengajar, video pengalamam Asistensi Mengajar dan artikel ilmiah. Setelah selesai, saya dan rekan kelompok melakukan desiminasi di sekolah dan sekaligus melaksanakan perpisahan serta penjemputan oleh dosen pembimbing. Dengan demikian berakhirlah kegiatan Asistensi Mengajar di SLB Putra Jaya.

Pelaksanaan program Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini memberikan banyak manfaat kepada saya. Melalui program ini saya mendapatkan banyak pengalaman yang bisa dijadikan sebagai bekal ketika saya lulus S1 prodi Pendidikan Luar Biasa di Universitas Negeri Malang.  Dengan melaksanakan program Asistensi Mengajar, saya juga mendapatkan gambaran yang luas terkait profesi saya sebagai calon pendidik anak-anak berkebutuhan khusus serta gambaran terkait penyelenggaraan pendidikan khusus di satuan pendidikan formal. Dan sesuai dengan prodi yang saya tempuh, tentunya sangat penting bagi saya untuk memperdalam ilmu pada tempat yang sesuai atau satuan pendidikan yang sesuai layaknya Sekolah Luar Biasa. Di SLB tempat pelaksanaan Asistensi Mengajar ini, dapat membuat saya mengenal lebih banyak anak berkebutuhan khusus dengan ketunaan dan karakteristik yang berbeda-beda. Dimana perbedaan tersebut menjadi acuan bagi saya untuk menyusun rencana pembelajaran yang baik, dan sesuai kebutuhan masing-masing anak. Tentunya berbagai ilmu yang didapat di kampus dan di sekolah baik oleh dosen, dan guru sangat bermanfaat untuk masa depan saya sebagai calon pendidik profesional. 

Sekian terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline