Jakarta (07/08) -- Limbah kain menjadi salah satu isu bagi lingkungan hidup yang perlu ditangani secara serius. Pesatnya perkembangan industri fast fashion pun mempengaruhi peningkatan limbah kain yang terbuang setiap tahunnya. Selain itu, gaya hidup yang konsumtif juga ikut menyumbang peningkatan jumlah kain/pakaian yang terbuang. Jika dibiarkan terus-menerus tentu akan memperparah kerusakan lingkungan hidup. Hal tersebut tentu menjadi tanggung jawab semua pihak untuk bekerjasama mengurangi jumlah limbah kain yang terbuang.
Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan memanfaatkan kembali pakaian yang sudah tidak ingin atau tidak bisa digunakan. Pemanfaatan kembali pakaian bekas dapat dilakukan dengan mengubah pakaian bekas menjadi barang/produk dengan nilai guna yang lebih tinggi, seperti membuat tatakan gelas, tatakan panci, pouch dan masih banyak lagi. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan KKN membuat program "Pengadaan Sosialisasi Main dengan Kain Secara Daring Melalui Online Meeting dan Penyebaran Video Kreatif Terkait Pemanfaatan Pakaian atau Kain Bekas Dengan Para Ibu Rumah Tangga di Daerah Setempat."
Program tersebut bernama "Main Dengan Kain", program tersebut mengajak ibu-ibu PKK untuk membuat tatakan gelas berbahan dasar pakaian bekas. Program tersebut juga sejalan dengan SDGs Goal ke-12 yaitu Responsible Consumption and Production, hal ini dikarenakan program tersebut mengajak masyarakat khususnya ibu-ibu PKK untuk lebih bertanggung jawab terkait konsumsi pakaian baik yang akan dibeli maupun yang sudah dimiliki hingga yang sudah tidak digunakan.
Program tersebut dilaksanakan secara daring, mengingat kondisi saat ini dimana masyarakat diminta untuk mengurangi mobilitas dan pertemuan tatap muka untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19. Sosialisasi program dilakukan melalui Zoom Meeting pada Jumat, 30 Juli 2021 lalu, yang diikuti oleh ibu-ibu PKK di wilayah KKN setempat. Program KKN ini dilaksanakan di RT.06, Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Selain mengadakan sosialisasi secara daring, mahasiswa KKN juga menyediakan video kreatif pembuatan tatakan gelas berbahan dasar pakaian bekas yang diunggah melalui Youtube. Kemudian, link video Youtube tersebut dibagikan melalui grup Whatsapp PKK RT.06 sebagai ajakan kepada ibu-ibu PKK untuk ikut membuat tatakan gelas berbahan dasar pakaian bekas di rumah masing-masing.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk membantu mengurangi limbah kain yang mencemari lingkungan saja, tetapi juga menjadi ajakan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu PKK untuk melakukan aktivitas produktif dan kreatif dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan selama berada di rumah saja di masa pandemi covid-19 ini.
Penulis : Ni Luh Ayu Diandra Pratisthita Indraswari -- Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro
DPL : Muhammad Mu'in, S.Kep., M.Kep., Ns.S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H