Lihat ke Halaman Asli

Niko Hukulima

Karyawan Swasta dan Aktivis Credit Union Pelita Sejahtera

Yayasan Koker-Niko Beeker Berbasiskan Nilai

Diperbarui: 31 Agustus 2020   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala abang Koker Lembata berpose bersama pengurus pusat di Jakarta. (dok. Koker)

"Banyak orang Lembata yang hebat-hebat dalam memberikan gagasan tentang Lembata tetapi ini adalah sebuah contoh bahwa ide hebat itu diwujudkan dalam tindakan nyata", demikian Markus Labi Waleng di Jakarta, Minggu,30 September 2020.

Di harapan pengurus Yayasan Koker Niko Beeker pusat, Markus mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan menjadi Ketua Cabang Yayasan Koker Niko Beeker di Lembata. "Di Lembaga ini kita akan berbakti tanpa maksud apa-apa selain membantu untuk menghadirkan pendidiakan yang berkualitas di Lembata", demikian tandasnya.

Penegasan itu merupakan ungkapan sekaligus kesimpulan yang diberikan Labi Waleng menanggapi sharing yang telah dilakukan oleh para pengurus yang hadir. Robert Bala, Ketua Yayasan Koker mengungkapkan bahwa dalam Yayasan yang lahir pada 3 November 2016, terdapat tiga nilai yaitu: Persatuan (Pater Niko), Kewirausahaan (Pater Beeker) dan Budaya (Koker).

Pertemuan di Jakarta (dok. Koker)

Selanjutnya menurut penulis buku Pembelajaran Bermakna Berbasis Proyek yang akan terbit pada September ini di Gramedia Widiasarana, diungkapkan dalam logo. Tangan dari atas memberi dan tangan dari bawah menerima diberkati oleh merpati (symbol Roh Kudus). Di sana terbentuklah huruf "K". Selanjutnya diterjemahkan dalam 5 nilai yaitu: Kejujuran, Komitmen, Kepedulian, Kontribusi, dan Kolaborasi. Semua prinsip ini tidak ditemukan sendiri oleh anggota dan terus dijiwai dalam kehidupan berorganisasi.

Berjuang dari Bawah

Siprianus Ata Wator yang merupakan pembina sekaligus kepala divisi pendidikan mengungkapkan latar belakang keterlibatannya pada Yayasan yang mewadahi SMA Keberbakatan Olahraga San Bernardino (SMARD). Ia mengisahkan proses perjuangannya sejak SMP, SMA hingga memasuki kota Jakarta yang sangat keras ini. Namun pria asal Bauraja mengungkapkan bahwa perjuangan itu memotivasinya untuk membantunya guna berbuat sesuatu agar generasi yang akan datang memperoleh kesempatan belajar yang lebih baik.

Damianus Dai Koban yang barusan menyelesaikan Disertasi S3 di UNJ menekankan bahwa hanya kejujuran dan ketulusan yang ingin ditanam di Yayasan ini. "Kita semua telah selesai dengan diri kita sendiri dan berada di Yayasan hanyalah sebuah pengabdian tulus", demikian guru pada Sekolah Vincentius Putri Jakarta.

Frans Wata Namang pada gilirannya mengungkapkan rasa syukur denagn bertambahnya team Koker. "Dalam Koker, penambahan anggota baru merupakan sebuah kegembiraan. Kita bergembira karena bisa bersama-sama  melakukan tindakan nyata untuk Lembata", demikian Wata yang merupakan salah satu team memperjuangkan otonomi Lembata.

Niko Hukulima, Sekjen Yayasan Koker mengapresiasi langkah strategis dan kerja keras yang sudah ditunjukkan oleh Yayasan Koker Cabang Lembata. Bagi Niko, ketika semua anggota Yayasan menghidupi 5 K maka pekerjaan kita menjadi ringan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline