Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Nama Dalam Hidupku...

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bergantung itu mungkin istilah tepat yang bisa aku katakan. dia adalah seseorang yang luar biasa menurutku, dia bisa jadi seorang ayah yang menjagaku, dia bisa jadi seorang kakak yang menegurku dan dia bisa jadi seorang sahabat yang selalu mendengarkan sejibun curhatanku...

dia adalah sosok sederhana yang awalnya aku tak pernah menyangka akan bisa bertemu bahkan begitu akrab dengannya. banyak yang berpikir jika diantara kami berdua ada sebuah hubungan khusus, mengingat kami ada dua manusia dengan gender yang berbeda. dia cowok dan aku seorang cewe, ditambah status kami yang masih single...

pada nyatanya, kami memang begitu akrab, begitu dekat, saling menjaga dan saling berbagi tapi kami juga masih punya privasi dimana kami punya komitmen untuk tidak saling mencampuri urusan masing-masing. kami hanya saling bertukar cerita, meminta saran dan kritik, dan saling mengingatkan satu sama lain serta saling menjaga satu sama lain...

kenyamanan dan kedekatan kami lebih berharga dari sebuah hubungan yang banyak orang kira "pacaran", kami bukan sepasang muda-mudi yang saling berpadu kasih melainkan kami dua orang yang bisa dikatakan mulai dewasa (mengingat usia kami) yang saling berbagi dan saling melengkapi...

jika ada istilah jaman sekarang dengan HTS (hubungan tanpa status), aku rasa diantara kami sudah jelas ada koridor dan batasan yang nyata jika memang kedekatan kami ada kedekatan yang bukan seperti yang mereka nilai...

banyak yang bertanya padaku, "jika suatu saat diantara kalian ada sebuah rasa, gimana? klo ngeliat sekarang, diantara kalian itu ada rasa sayang cuma mungkin udah terlanjur akrab jadinya milih temenan aja, menurutku loh..."

aku hanya bisa bilang, "jika rasa itu nantinya tumbuh diantara kami, itu udah takdir. yang kami jalani saat ini ya seperti ini, jika misal nantinya begitu, ya mungkin jalannya ALLAH mempertemukan kami dengan cara seperti itu. aku nggak mau bilang enggak mungkin, aku juga nggak mau bilang iya. ditangan ALLAH nggak ada yang nggak mungkin, dalam hidup banyak hal terjadi, dimana sebelumnya kita tak pernah memikirkan itu. jadi ada baiknya jangan memikirkan yang kejauhan, takutnya ntar malah bikin jarak antara aku sama dia"

sebagai seorang bungsuh, aku bersyukur ketemu orang seperti dia. akhirnya aku bisa ngerasakan gimana punya seorang abang, seorang guru, seorang ayah dan seorang sahabat cowok seperti dia. mengingat jaman sekarang cowok yang ganteng itu banyak tapi maaf yang baik dan yang tanggung jawab itu langkah (menurutku)...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline