Lihat ke Halaman Asli

Ngudi Tjahjono

Menyukai menulis dan menggambar

Mengukir Jejak, Menoreh Makna

Diperbarui: 27 Agustus 2022   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ada kalanya pikiran buntu, tidak tahu harus berbuat apa. Tangan ingin menulis, walau belum jelas tema apa yang akan dituangkan. Pandangan bergerak liar berpindah-pindah, kendati tatapannya kosong. Dahi mengerut selayaknya orang yang sedang memikirkan sesuatu. Belum juga tergambar jelas apa yang akan dituliskannya.

Tenangkan diri! Lepaskan apapun yang dipikirkan, jangan jadikan beban! Jika ingin makan, makanlah sepuasnya! Jika ingin istirahat, istirahatkan sepenuhnya! Bukan hanya fisik, namun juga pikiran. 

Jika ingin menyibukkan diri dengan hobi lainnya, pindahkan perhatian ke sana. Mungkin sekedar membelai dan menyapa bunga-bunga di taman depan rumah. Nikmati kesegarannya, keindahan warnanya dan aroma wanginya.

Beberapa saat yang sudah dihabiskan untuk itu, mungkin tidak terasa, ternyata sudah cukup lama dilalui. Namun, baru disadari bahwa pikiran telah menjadi segar kembali. Entah, senyum di bibir begitu saja menyungging. Ada sekelebat cahaya di pikiran yang segera ditangkap. Ya, ada ide yang datang mengejutkan. Ia datang tak diundang.

Pikiran mendadak terang. Pandangan batin mendadak fokus. Energi yang tadinya melemah, kini mengumpul kembali membangkitkan semangat.

Segera kaki beranjak menuju laptop yang sejak tadi dalam mode tidur. Kemudian segera membangunkannya kembali. Dengan tatapan nanar dan gembira mulailah tangan, mata, pikiran dan hati berinteraksi dengannya. Tarian jari jemari di atas keyboard diikuti oleh gerakan deretan huruf demi huruf merangkai menjadi kata dan kemudian kalimat yang bermakna.

Semua ide tertuang seolah tak terbendung hingga habis. Sebenarnya tidak benar-benar habis, namun harus dihentikan.

Hati pun menjadi lega. Puas, ... ya ... puas! Ide telah tertuang dan tersimpan untuk disajikan kepada siapapun. Semoga para pembaca dan penelaah dapat pula mereguk manfaatnya. Mungkin tidak begitu bernilai, namun itulah sumbangsih ide yang mencari celah-celah mozaik khasanah pengetahuan untuk diisi.

Semoga guratannya cukup membekas, setidaknya dalam satuan waktu yang tidak berbatas. Batas yang sangat singkat atau sangat panjang.

Wallahu a'lam []

Ngudi Tjahjono, (Malang, 27 Agustus 2022)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline