Lihat ke Halaman Asli

Angga Ardiyansyah

Pekerja Bebas

Moonton Monopoli Pasar Game Moba di Indonesia, Telan Ludah Sendiri

Diperbarui: 14 Agustus 2023   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moonton selaku Developer Mobile Legends (sc: Publikbicara)

Shanghai Moonton Technology Co. Ltd. (sebelumnya bernama YoungJoy Technology Pte. Ltd.) merupakan perusahaan pengembang dan penerbit permainan video game yang berkantor pusat di Shanghai, Tiongkok.

Didirikan pada bulan April 2014, perusahaan ini terkenal berkat permainan multiplayer online battle arenanya (MOBA) yakni Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) yang diluncurkan pada bulan Juli 2016 dan menjadi game terpopuler dan terlaris di Indonesia hingga saat ini.

Dunia E-Sports tanah air sempat terkejut dengan terkuaknya perjanjian Moonton dengan 9 Tim E-sports Indonesia yang bergabung dalam turnamrn franchise, MPL (Mobile Legends Professional League). 

Isi perjanjian tersebut ialah Moonton akan bekerja sama dengan keseluruhan Tim E-Sports tersebut dengan membuatkan spesial in game kill notification. Akan tetapi, dengan satu syarat bahwa mereka (Tim) diharuskan oleh Moonton untuk hanya memiliki satu divisi moba saja. Dalam hal ini ialah Mobile Legends saja.

Contoh In Game Kill Notification (sc: Moonton Games)

Dalam artian lain, mereka tidak boleh membuka divisi moba lain seperti LoL Wildrift, pokemon united, dan lain sebagainya. Apabila melanggar maka akan terkena saknsi sesuai perjanjian.

Secara tidak langsung, hal ini menjadi bentuk monopolisasi Moonton dalam pasar game Moba di Indonesia. 

Meskipun pada tahun 2021 sempat beredar isu bahwa Moonton melarang seluruh bagian dari turnamennya untuk ikut dalam turnamen moba lain (LoL Wild Rift), namun isu tersebut mereka tepis. Tetapi sekarang, mereka seakan-akan menelan ludah sendiri dengan mengadakan perjanjian tersebut.

Dengan melibatkan 9 tim E-Sports yang tergabung dalam turnamen franchise resmi mereka (MPL) pada perjanjian ini, mereka tahu bahwa fans tim E-Sports Mobile Legends tersebut merupakan audiens tertinggi di Indonesia.

Hingga saat ini, delapan tim E-Sports Indonesia sudah sepakat dalam perjanjian tersebut. Kecuali satu tim, yakni Team RRQ yang tidak mengikuti perjanjian tersebut. Pak AP selaku CEO Team RRQ via live instagram memaparkan bahwa hal tersebut dikarenakan Team RRQ memiliki divisi moba lain, yakni Pokemon Unite yang sedang mengikuti turnamen internasional (World Championship) di Jepang. 

Sehingga Team RRQ lebih memilih mempertahankan divisi moba Pokemon Unitednya dibanding harus membubarkannya. Padahal, Team RRQ merupakan tim E-Sports di Indonesia yang memiliki fans dan audiens tertinggi di Indonesia dibanding tim E-Sports lainnya.

Dengan adanya pernjanjian tersebut, maka juga turut mendorong pendapatan moonton dari pembelian in game maupun bentuk kerja sama lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline