Lihat ke Halaman Asli

Ngazha Syafania

Mahasiswa Komunikasi

Kekerasan Berbasis Gender Online: Kenali Lebih Dekat, Agar Selamat

Diperbarui: 23 Januari 2024   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kekerasan Berbasis Gender Online (Sumber: mimbaruntan.com)

Kemajuan peradaban sudah mencapai tingkatan mutakhir yang direpresentasikan dengan kecepatan perkembangan teknologi. Salah satu bukti nyata dari kemajuan ini adalah kemunculan media sosial dengan berbagai macam fitur menarik yang ditawarkan. Kemudahan akses dan fenomena modernisasi mendorong masifnya penggunaan media sosial. Hal inilah yang membuat media sosial menjadi semakin populer, bahkan kehadiran media sosial sudah tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan para penggunanya.

Kini media sosial dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan media hiburan utama. Sifatnya yang interaktif memudahkan penggunanya untuk berinteraksi satu sama lain seperti bertukar pendapat di kolom komentar. Bahkan sebagian pengguna memanfaatkan media sosial sebagai sumber mata pencaharian karena dapat menghasilkan uang. Tak heran jika pengguna media sosial terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut laporan We Are Social, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 167 juta di tahun 2023. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 2,75% dibandingkan tahun 2022. 

Dibalik kemudahan dan gemerlap yang ditawarkan oleh media sosial terdapat sisi gelap yang perlu diwaspadai para penggunanya. Survei dari Inter Parliamentary Union menyatakan bahwa media sosial menjadi ruang utama kekerasan psikologis dan ancaman terutama bagi perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki juga mendapatkan kekerasan yang serupa. Dari sini akhirnya muncul kejahatan-kejahatan yang ada di dunia maya, salah satunya adalah Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).  

Apa itu KBGO?

Menurut Association of Progressive Communication (APC), KBGO adalah bentuk kekerasan berbasis gender yang dilakukan melalui teknologi informasi dan komunikasi seperti telepon genggam, internet, media sosial, dan e-mail. Sedangkan menurut Southeast Asia Freedom of Expression Network, KBGO adalah tindakan kekerasan yang bertujuan untuk melecehkan gender dan seksual melalui teknologi. 

Tidak jarang kasus-kasus KBGO ini dapat merembet ke dunia nyata sehingga membahayakan para korbannya. Biasanya pelaku menggunakan modus dengan melakukan ancaman kepada korban untuk menyebarkan foto atau video seksual korban. Tindakan ini dilakukan pelaku agar sang korban berkenan untuk melakukan hubungan seksual atau tidak memutuskan hubungan dengan pelaku. Selain itu, kejahatan ini juga dilakukan untuk merusak reputasi dari korban. 

Jenis-Jenis KBGO

Dilansir dari Narasi, terdapat beberapa jenis KBGO sebagai berikut:

1. Cyber Grooming

Tindakan ini biasanya dilakukan oleh seseorang dengan membangun hubungan emosional dan kepercayaan kepada anak-anak hingga remaja. Setelah mendapatkan kepercayaan, pelaku akan meminta data pribadi dan hal-hal yang bebau seksual kepada korban. Tujuannya untuk dijadikan sebagai alat memeras korban apabila tidak mengikuti kemauan pelaku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline