Lihat ke Halaman Asli

Kirab Hari Jadi HUT Banjarnegara ke-184

Diperbarui: 23 Agustus 2015   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam rangka peringatan Hari Jadi ke 184 tahun 2015 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan kirab Panji-panji pusaka dan gunungan hasil bumi yang diarak dari Banjarkulon yang merupakan ibu kota kabupaten yang pertama sampai dengan pendopo Kabupaten saat ini yang berada di komplek Alun-alun Kota Banjarnegara.Tidak seperti tahun tahun sebelumnya dimana gunungan hasil bumi tersebut hanya berjumlah tiga buah, gunungan hasil bumi tahun ini berjumlah tujuh buah dan masing masing setinggi 2 meter yang mana dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur dan sebuah cita cita besar bersama soal kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran warga Banjarnegara pada tahun ini dan tahun tahun yang akan datang."Ini juga sebagai wujud syukur karena tanaman pertanian itu merupakan produk lokal, tidak ada yang impor. Gunungan itu juga dipersembahkan untuk masyarakat, untuk diperebutkan oleh masyarakat yang hadir pada acara ini," Ujar Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo, pada akhir prosesi kirab.Disinggung mengenai jumlah gunungan yang tidak lagi sebanyak tiga buah melainkan tujuh buah, dia mengatakan bahwa tujuh mengandung makna tujuan atau cita-cita. "Mudah-mudahan tercapai apa yang menjadi tujuan atau cita-cita kita. Tujuh saya rasa bukanlah angka keramat tapi sebagai penyemangat saja agar kita lebih semangat untuk melaksanakan pembangunan sehingga mengena pada sasaran," katanya.Ada satu hal yang mencolok dari pelaksanaan kirab pada tahun ini, rute kirab yang berubah. Dari semula rute Banjarkulon - alun alun kota - Pendopo kabupaten, dimana gunungan yang berjumlah 3 buah digrebeg (diperebutkan masyarakat secara beramai-ramai) di tengah alun-alun, pada tahun ini rutenya berubah menjadi Banjarkulon - kantor sekretariat dewan - jalan A. Yani (sisi timur alun alun kota) - pendopo Kabupaten, sedangkan grebeg gunungan sendiri digelar di perempatan jalan Dipayuda - jalan A. Yani (depan kantor KPU lama).  Secara keseluruhan rangkaian acara, perubahan rute dan susunan acara pada tahun ini terlihat lebih baik daripada tahun tahun sebelumnya. Para pengambil foto dan awak media yang meliput jalannya prosesi mendapat ruang yang lebih banyak, penonton berada di sisi kanan dan kiri jalan raya dengan tertib dan teratur, adik adik sekolah dasar yang didapuk sebagai penari penyambut berbaris rapi di depan penonton umum dengan tertib, juga tidak lupa peran pengamanan yang dilakukan oleh Satpol PP juga lebih tegas dan ketat dibanding tahun sebelumnya. Ini dibuktikan dengan grebeg yang berhasil dilakukan di lokasi utama tanpa "diserbu" masyarakat sebelum rangkaian acara berakhir.

postingan asli ada di http://brockbox.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline